BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini, secara tidak langsung telah memasukkan kebudayaan dan
kepercayaan yang relatif mudah diterima oleh kalangan umat manusia. Sedang
merasuknya kebudayaan, adat, serta kepercayaan-kepercayaan itu berefek pada
Iman serta Akidah Islam.
Hal ini ditandai dengan merosotnya nilai moral umat Islam, yang
memperkokoh sebuah pedoman hidup dalam koridor Agama Islam. Tak lain halnya
dengan membangun bangunan bertingkat, namun pondasi keropos.
Saat keyakinan Islam tergoyahkan, maka simpang siurnya sebuah
keimanan yang ada pada diri ikut berpartisipasi. Sebuah keyakinan dapat saja
berubah saat dimana orang tersebut kurang memegang pedoman yang ada pada Islam.
Al qur’an dan kebenarannya haruslah kita imani, serta adanya
hal-hal yang ghoib pun wajib kita imani pula meskipun hal itu tidak secara
kasat mata tampak pada penglihatan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1
ALQUR’AN DAN KITAB-KITABNYA
A.
Pengertian
Al Qur’an
Al qur’an adalah kalam Allah yang tiada tandingannya (mu’jizat),
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul dengan
perantara malaikat Jibril alaihis salam. Al qur’an dimulai dengan surat
al-fatihah dan diakhiri dengan surat an-nash, dan ditulis dalam mushaf-mushaf
yang disampaikan kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak), serta
mempelajarinya merupakan Ibadah.[1]
Allah SWT menurunkan Alqur’an agar dijadikan
undang-undang bagi umat manusia dan petunjuk atas kebenaran Rasul dan
penjelasan atas kenabian dan kerasulannya. Juga sebagai alasan (hujjah) yang
kuat dihari kemudian bahwa Alqur’an benar-benar diturunkan dari Dzat yang Maha
Bijaksana lagi Terpuji.
B.
Keutamaan
Al qur’an
Diantaranya yang
berhubungan dengan keutamaan Al qur’an adalah mempelajari dan mengajarkannya,
dengan kita mempelajarinya maka kita telah melaksanakan sebuah ibadah. Apalagi
dengan mengejarkannya, kita akan mendapat dua peringkat lebih dari Allah SWT
karena telah mengamalkannya sekaligus mempelajarinya.
Membaca dan
memperhatikannya, merupakan keutamaan pula yang bersangkutan dengan Al qur’an.
Dengan membacanya berarti kita telah menggerakkan lisan untuk beribadah pada
Allah SWT, dan memperhatikannya juga merupakan tindakan mulia dalam Islam.
Penghafalan dan
pemantapan ini adalah keutamaan dari Al qur’an juga. Bertujuan untuk selalu
menjaga dari guncangan-guncangan orang-orang yang iri terhadap kebenaran Al
qur’an, dan pemantapannya pun dapat menambah nilai ketaatan pada Allah SWT.[2]
C.
Nama-nama
Al qur’an
Al qur’an mempunyai beberapa nama yang kesemuanya menunjukkan
kedudukannya yang tinggi dan luhur. Secara mutlak, Al qur’an adalah kitab
samawi yang paling mulia. Kitab samawi itu mempunyai nama lain atau beberapa
nama[3],
diantaranya:
1.
Al
qur’an
Dinamakan dengan
Al qur’an karena di dalamnya banyak terdapat kata-kata Al qur’an.
2.
Al
Furqon
Alasan dinamakan Al
furqon adalah sebagai pemberi sebuah peringatan kepada seluruh alam.
3.
At
tanzil
Karena al qur’an
memang suatu mu’jizat yang diturunkan dan keberadaannya kasat mata.
4.
Ad
dzikr
Untuk selalu mengingat akan adanya
sang kholik dan selalu dalam jangkauan koridor Islam.
5.
Al
kitab
Al qur’an
merupakan sebuah mu’jizat yang ditulis (dan di dalamnya terdapat lafadz
“kitabun”) yang tidak sedikit.
D.
Sifat-sifat
Al qur’an
Allah yang telah
mewahyukan Al qur’an kepada Nabi Muhammad SAW, dan Dialah yang menjaganya
selama-lamanya dalam sebuah keutuhannya. Selain itu, Al qur’an mempunyai
sifat-sifat yang luhur, diantaranya:
1.
An
nur (cahaya)
2.
Huda
wa rahmat (petunjuk dan rahmat)
3.
Syifa’
(obat)
4.
Mauidhoh
(Nasihat)
5.
Aziz
(mulia)
6.
Mubarok
(yang diberkahi)
7.
Basyir
(pembawa khobar baik)
8.
Nadziir
(pembawa khobar buruk atau ancaman)
9.
Dan lain-lain
yang menunjukkan kebenaran dan kesuciannya.
E.
Permulaan
turunnya Al qur’an
Permulaan turunnya Al qur’anul karim adalah tanggal 17 Ramadhan
tahun ke-40 kelahiran Nabi Muhammad SAW, ketika beliau sedang bertahannus
(beribadah) di Gua Hira. Pada saat itu turunlah Wahyu dengan perantaraan
Malaikat Jibril Al-Amiin dengan membawa beberapa ayat Al qur’an. Jibril
mendekap nabi ke dadanya lalu melepaskannya (melakukan hal itu 3 kali), sambil
mengatakan “Iqro’ (bacalah)” pada setiap kalinya. Dan Rasul menjawabnya
“ma ana bi Qori’ (saya tidak bisa membacanya)”.[4]
Itulah permulaan wahyu dan diturunkannya Al qur’an. Namun,
sebelumnya telah turun sebagian Irhas (tanda dan dalil) yang menunjukkan akan
datangnya wahyu dan bukti nubuwwah bagi Rasul SAW yang mulia. Diantara
tanda-tanda tersebut adalah mimpi yang benar dikala beliau tidur dan kecintaan
beliau untuk menyendiri dan berkholwat di Gua Hira untuk beribadah kepada Allah
SWT. Kemudian Rasulallah SAW pulang membawa ayat-ayat itu dengan hati yang
berdebar-debar.[5]
Adapun diturunkannya Al qur’an pada bulan Ramadhan adalah
berdasarkan Nash yang jelas terdapat dalam kitab Allah SWT, sebagai berikut:
Artinya: “Bulan ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil.
F.
Ayat
yang pertama dan terkhir diturunkan
1.
Ayat
yang pertama turun
Permulaan ayat Alqur’an yang
diturunkan ialah beberapa pada permulaan surat Al alaq, seperti telah disebutkan
dalam hadits Bukhori.[6]
adapun
ayat yang terakhir diturunkan adalah firman Allah SWT:
والتقوا يوما ترجعون فيه الى الله ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم لا
يظلمون
Artinya:
dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu
kamu semua dikembalikan kepada Allah SWT. Kemudian masing-masing diri diberikan
balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedangkan mereka
sedikit pun tidak dianiaya.
Itu adalah pendapat yang benar dan
kuat menurut kesepakatan para Ulama’ yang tokohnya As-Syuyuti.
2.
Ayat
yang terkhir diturunkan
Dalil yang menunjukkan bahwa ayat pada surat Al maidah diturunkan
ketika Nabi MuhammadSAW melaksanakan haji Wada’. Sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhori, bahwa salah seorang yahudi pernah menghadapp
Umar Ibnu Khattab dan berkata “Hai Amiirul Mukminin, ada sebuah ayat dalam
kitabmu yang kalau diturunkan kepada kami golongan yahudi, niscaya hari turunnya
itu akan kami jadikan sebagai hari besar. Umar bertanya, “ayat yang manakah
yang anda maksudkan ?” ia menjawab “Firman Allah yang berbunyi:
اليوم اكملت لكم
دينكم واتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم الاسلام دينا
“Demi Allah,
sungguh aku tahu benar tempat ayat diturunkannya ayat tersebut serta saat
diturunkannya. Ayat tersebut diturunkan pada waktu Rasul SAW berada di Arafah,
hari jum’at setelah ashar. Tegasnya ayat tersebut diturunkan pada suatuu hari
raya Islam yang paling besar, yaitu hari raya yang melebihi raya lainnya.”[7]
Semua itu adalah
permulaan yang khas dari sebagian hukum syariat yang diturunkan atau ditetapkan
dalam Al qur’an. Hal ini patut diketahui agar umat Islam dapat menyelami dan
berpijak berdasarkan rahasia syariat Islam secara mendalam, yang mampu menjaga
kebutuhan dan kemaslahatan manusia dan merupakan salah satu asas hukum yang ditempuh
oleh Islam dalam memberantas kekacauan masyarakat dan penyakit moral yang
terjangkit pada masyarakat Jahiliyyah.
Memang saat ini
bukan lagi zaman Jahiliyyah lagi, namun adat istiadat dan kebiasaan yang
terjadi pada masa dewasa ini telah mewarnai kejahiliyahan yang tertimbun silam.
Untuk menyelami hal yang tandus akan kejahiliyahan yang terjadi pada dewasa
ini, kita dapat menimbang serta mengukur kadar iman dan menambah hal tersebut
agar kegoyahan bisa dikondisikan.
II.2
MALAIKAT, ROH DAN JIN
A. MALAIKAT
Malaikat
adalah salah satu makhluk Allah yang sangat taat dan patuh terhadap
penciptanya. Tak ada satu perintah pun yang dilanggarnya dan tak ada satu
kehendak pun yang dilakukan para malaikat kecuali atas perintahnya.
“Malaikat
diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api dan Adam diciptakan dari apa
yang telah dijelasakan kepadamu”[8]
Malaikat pun diciptakan sebelum manusia pertama diciptakan (Nabi
Adam), seperti yang telah disebutkan dalam surat Al Baqarah 30 :
“lngatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat :’’ sesungguhnya Aku handak menciptakan
seorang khalifah di muka bumi ….
Allah Ta’ala berfirman :
لَيْسَ
الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ
الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ
وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى
وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي
الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ
إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ
الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
“Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebaikan, akan tetapi
sesungguhnya kebaikan itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian,
malaikat-malaikat, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan
orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan
shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia
berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam
peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah
orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Baqarah : 177)
“Barangsiapa
kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,
dan Hari Kemudian, maka orang itu telah sesat sejauh-jauhnya” (QS. An Nisaa’ :
136)
Rasulullah
ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda ketika Jibril bertanya kepada beliau
tentang iman:
“Hendaklah
kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, Hari Akhir dan beriman kepada takdir baik dan buruk-Nya” (HR.
Muslim no. 8, dari Umar bin Khaththab radhiyallaHu ‘anHu)[9]
Dalam
hadits shahih yang lain Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam bersabda,
“Malaikat
diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api dan Adam diciptakan dari apa
yang telah diciptakan kepada kalian” (HR. Muslim no. 2996, dari ‘Aisyah
radhiyallaHu ‘anHa)[10]
Namun, sebagai makhluk
ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat,didengar,diraba,dicium dan
dicicipi (dirasakan) oleh manusia; atau dengan kata lain tidak dapat
dijangkau olah pancaindra,kecuali jika malaikat menampilkan dari dalam rupa
tertentu seperti rupa manusia.
Malaikat
yang wajib kita ketahui ada sepuluh meskipun sebenarnya jumlahnya sangat banyak
dan berbeda-beda tugasnya. Mereka tersebut adalah Jibril, Mikail, Isrofil, Izroil,
Munkar, Nakir, Rotib, Atit, Malik, Ridwan.
Malaikat
adalah hamba Allah yang sangat rajin beribadah dan mereka pun adalah
hamba-hamba yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Firman
Allah :
Artinya : Dan mereka berkata: "Tuhan yang Maha Pemurah telah
mengambil (mempunyai) anak", Maha suci Allah. sebenarnya
(malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan.[11]
Mereka
itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan
perintah-perintahNya.
Makhluk yang sangat patuh ini (Malaikat) tidak pernah melanggar
perintah dan mendahului perintahnya. Mereka selalu mengerjakan apa yang telah
diperintahkan. Malaikat adalah makhluk yang mengandung unsur kebenaran, mereka
tidak pernah salah dan menyalahkan. Kedudukan mereka sangatlah tinggi dan mulia
di sisi Allah SWT.
Namun, mereka tetap mengandung unsur
ketidaksempurnaan. Karena jati diri seorang makhluk itu adalah tidak sempurna,
makhluk yang paling sempurna (diantara semua makhluk yang tidak sempurna)
adalah manusia. Manusia memiliki nafsu namun malaikat tidak, hal ini
menunjukkan kekurangan malaikat. Di atas langit masih ada langit, begitu pula
dengan makhluk yang mulia. Diatas yang mulia masih ada yang lebih mulia,
malaikat yang sangat mulia itu masih terkalahkan oleh Manusia. Seperti yang
disebutkan dalam maqollah “semulia-mulianya malaikat, lebih mulia manusia
yang sangat mulia di sisi Allah SWT dan sehina-hina hayawan maka lebih hina
manusia yang sangat hina di sisi Allah SWT.[12]
Ada beberapa alasan
yang mendukung pernyataan tersebut,[13] yaitu:
- Allah memerintahkan untuk bersujud (hormat) kepada Adam AS.
- Malaikat tidak bisa menjawab pertanyaan Allah tentang Al-Azma’ (nama-nama
ilmu pengetahuan),sedangkan Adam mampu, karena memang diberi ilmu oleh
Allah SWT.
- Kepatuhan Malaikat kepada Allah SWT karena sudah tabiatnya, sebab
Malaikat tidak memiliki hawa nafsu, sedangkan kepatuhan manusia pada Allah
SWT melalui perjuangan yang berat melawan hawa nafsu dan godaan syaitan.
- Manusia diberi tugas oleh Allah menjadi khalifah di permukaan bumi.
Mereka (malaikat) yang tidak
mempunyai orangtua telah diklaim oleh orang-orang musyrik bahwa mereka adalah
anak-anak Allah. Padahal telah kita ketahui bahwasanya Allah itu tidak beranak
dan tidak pula diperanakkan, seperti yang telah disebutkan dalam surat al-ikhlas:
Artinya: “Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan”
Berikut ini nama beberapat malaikat-malaikat
Allah Ta’ala beserta tugas-tugasnya:
1. Jibril
Adalah malaikat yang diberikan amanat untuk
menyampaikan wahyu, turun membawa petunjuk kepada Rasul agar disampaikan kepada
umat. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan
sungguh dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang terang” (QS. At
Takwiir : 23)
Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam
bersabda,
“Aku
melihatnya (Jibril) turun dari langit, tubuhnya yang besar menutupi antara langit
sampai bumi” (HR. Muslim no. 177, dari ‘Aisyah radhiyallaHu ‘anHa)
Abdullah bin Mas’ud radhiyallaHu ‘anHu
menjelaskan bahwa Nabi Muhammad ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam melihat jibril
memiliki enam ratus sayap (HR. al Bukhari no. 4857)
2. Mikail
Dialah yang diserahi tugas mengatur hujan dan
tumbuh-tumbuhan dimana semua rizki di dunia ini berkaitan erat dengan keduanya.
Terdapat penyebutan Jibril dan Mika-il secara bersamaan dalam satu ayat, Allah
Ta’ala berfirman:
“Barangsiapa
menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan
Mika-il, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir” (QS. Al Baqarah
: 98)
3. Israfil
Dia diserahi tugas meniup sangkakala atas
perintah Rabb-nya dengan tiga kali tiupan. Pertama adalah tiupan keterkejutan,
tiupan kedua adalah tiupan kematian dan tiupan ketiga adalah tiupan
kebangkitan.
4. Malik
Dia adalah penjaga neraka. Allah Ta’ala
berfirman,
“Mereka
berseru, ‘Hai Malik, biarlah Rabb-mu membunuh kami saja’. Dia menjawab, ‘Kamu
akan tetap tinggal (di Neraka ini)’. Sesungguhnya Kami telah membawa kebenaran
kepada kamu tetapi kebanyakan diantara kamu benci kepada kebenaran itu” (QS. Az
Zukruf : 77-78)
5. Ridwan
Dia adalah penjaga Surga. Ada sebagian hadits
yang dengan jelas menyebutkan dirinya (al Bidaayah wan Nihaayah I/45)
6 &7. Munkar dan Nakir
Terdapat penyebutan dengan mereka di dalam
hadits Abu Hurairah radhiyallaHu ‘anHu, Rasulullah ShallallaHu ‘alaiHi wa
sallam bersabda,
“Tatkala orang yang mati telah dikubur,
datanglah kepadanya dua malaikat yang hitam kebiruan, salah satu diantara
keduanya dinamakan Munkar dan yang lainnya dinamakan Nakir” (HR. at Tirmidzi,
dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam Shahiih Sunan at Tirmidzi no. 856)
8. ‘Izra-il
Penamaannya dengan malaikat maut tidak
disebutkan dengan jelas di dalam al Qur’an maupun hadits-hadits yang shahih.
Adapun penamaan dirinya dengan ‘Izrail terdapat di sebagian atsar. WallaHu
a’lam. (al Bidaayah wan Nihaayah I/42)
9, 10. Raqib dan ‘Atid
Sebagian ulama menjelaskan bahwa diantara
malaikat ada yang benama Raqib dan ‘Atid. Allah Ta’ala berfirman:
“Maa
yalfizhu min qaulin illaa ladayHi raqiibun ‘atiidun” yang artinya “Tidak suatu
ucapan pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang
selalu hadir”
(QS.Qaaf:18)
Namun demikian pendapat ini tidak benar, wallaHu a’lam. Keduanya hanya sifat bagi dua malaikat yang mencatat perbuatan hamba. Makna Raqib dan ‘Atid ialah dua malaikat yang hadir, menyaksikan di dekat hamba, bukan dua nama dari dua malaikat (al Bidaayah wan Nihaayah I/35-49)
Namun demikian pendapat ini tidak benar, wallaHu a’lam. Keduanya hanya sifat bagi dua malaikat yang mencatat perbuatan hamba. Makna Raqib dan ‘Atid ialah dua malaikat yang hadir, menyaksikan di dekat hamba, bukan dua nama dari dua malaikat (al Bidaayah wan Nihaayah I/35-49)
·
Lebih mengenal
kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang menciptakan dan menugaskan para Malaikat
tersebut.
·
Lebih bersyukur kepada
Allah SWT atas perhatian dan pelindungan-Nya terhadap hamba-hamba-Nya dengan
menugaskan para malaikat untuk menjaga, membantu dan mendo’akan
hamba-hamba-Nya.
·
Berusaha berhubungan
dengan para Malaikat degan jalan mensucikan jiwa, membersihkan hati dan
meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.
·
Berusaha selalu berbuat
kebaikan dan menjauhi segala kemaksiatan serta ingat kepada Allah SWT, sebab
para Malaikat selalu mengawasi dan mencatat amal perbuatan manusia.
B. JIN
B.1 Pengertian JIN
Jin termasuk makhluk
Allah SWT. Ia adalah nyata dan bukan takhayul atau sekedar dongeng semata. Nash
alquran yang mengakui dan menetapkan adanya jin sangatlah banyak. Bahkan di
dalam alquran Terdapat surat khusus yang dinamakan surat jin.
Syaikh islam ibnu
taimiyah berkata “tidak ada satupun dari golongan islam yang mengingkari akan
adanya jin.[16]
B.2 Jin Dan Hakekat Penciptaannya
Dalam ayat alquran dan
hadis nabi dijelaskan bahwa jin diciptakan dari api. Sebagaimana firman Allah
swt:
“Dan Dia (Allah) menciptakan
jin dari nyala api”. (ar-rahman 15 )
Kata Jin berasal dari
kata janna , yaitu; menutiuoi sesuatu, atau segala sesuatu yang tidak terlihat.
Adapun kata janin, artinya anak yang masih berada dalam kandungan ibunya. Kata
jinan, berarti hati, yang tertutup dan tidak seorang pun melihatnya. Dan kata
junun, artinya; tertutup akalnya yaitu hilangnya akal seseorang (gila).[17]
Jadi dinamakan jin
karena mereka tidak terlihat oleh indera penglihatan (mata). Sebagaimana
firman Allah swt:
“Sesungguhnya ia dan
pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa
melihatnya.”(al-a’raf 27)
Allah SWT menciptakan
jin untuk menyembah-Nya. Tiada kesia-siaan dalam setiap penciptaannya.
Sebagaimana firman Allah:
“Dan Aku tidak tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.(az-zariyat
56)
C.
ROH
Ruh adalah sesuatu yang dikirim dan ditempatkan tuhan dalam tubuh
manusia dan oleh karenanya dia hidup. Tanpa ruh manusia tak akan bisa hidup
melaikan dengan ijin Allah SWT.
Tak ada yang bisa melihat roh, karena sifat roh itu tidak dapat
dilihat, dipandang, diterawang, disentuh, dan lain-lain. Roh merupakan suatu unsur
yang dibentuk untuk melengkapi dan menjadi pusat kendali dari berbagai macam
aktivitas.
Semua unsur
bentuk manusia dibentuk terlebih dahulu, ketika proses telah menjadi sebuah
realisasi maka roh itu ditiupkan pada manusia. Seperti yang disebutkan dalam firman
Allah SWT:
Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup
kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.[18]
Kita tidak dapat menentukan letak roh itu dimana dan seperti apa
roh tersebut. Namun, kita selaku manusia yang mempunyai roh, dapat merasakan
adanya roh tersebut dengan cara menelaah pekerjaan kita yang selalu menimbulkan
sebuah gerakan dan rangsangan syaraf pada tubuh kita.
Ketika Roh dicabut dari tubuh, maka segala aktivitas manusia
terhentikan karena pusat atau otak dari segala rangasangan gerakan adalah Roh
manusia tersebut.
Menurut al-kindi roh
adalah berbeda dari badan dan ia mempunyai wujud tersendiri. Argumen yang di
majukan al-kindi untuk menjelaskan perlainan roh dari badan itu adalah tentang
keadaan badan yang mempunyai hawa nafsu dan sifat pemarah itu dengan perantara
roklak manusia dapat memperoleh pengetahuan yang sebenarnya, agar roh dapat
mencapai pengetahuan yang benar itu,ia harus dapat melepaskan diri dari sifat
binatang yang ada dalam tubuhnya, dengan cara berfikir serta berargumen tentang
wujud, senantiasa hidup zuhud,berfikir tentang hakikat-hakikat wujud.
Dengancara itu roh akan menjadi suci dan ketika itu ia akan dapat menangkap
gambaran mengenai hakikat sesuatu.
Roh dalam hal ini tak
obahnya seperti cermin yang dapat menangkap gambaran dari benda-benda yang ada
di depannya,dan karena roh adalah cahaya dari tuhan, maka ia dapat menangkap
ilmu-ilmu yang ada padanya,tapi kalau roh itu kotor,maka sebagai mana halnya
cermin yang kotor,ia tidak akan dapat menangkap ilmu paengetahuan yang di
pancarkan tuhan.
Selain itu roh juga
bersifat kekal dan tidak hancur dengan hancurnya badan. Hal ini di karenakan
substansi roh berasal dari sustansi tuhan. Roh selama berada dalam badan tidak
mendapat kenikmatan, kesenangan dan pengetahuan yang sebenarnya. Semua itu akan
dapat dicapai setelah ia berpisah dengan badan.
Roh yang telah berpisah
dengan badan itu selanjutnya akan pergi ke alam al-haqq(dunia kebenaran)
atau alam al-‘aql(alam akal) yang berada di atas bintang-bintang di
dalam lingkungan cahaya tuhan, dekat dengan tuhan dan dapat melihat tuhan dan
inilah yang di sebut dengan kebahagian dan kesenagan yang abadi.
1.roh tumbuh-tumbuhan (al-nabatiyah
) yang memiliki daya makan (al-ghaziyah)
,tumbuh (al-munmiyah ) dan berkembang (al-maulidah)
2.Roh binatang
(al-hayawaniyah) yang memiliki daya gerak (al-muharrikah) dan menangkap
(al-mudrikah).daya menangkap ini di bagi lagi menjadi daya menagkap dari luar
dengan panca indra dan menangkap dari dalam dengan indra –indra dalam ,yaitu
bersama (al-hiss al-musytarak ) yang menerima segala apa yang di tangkap
oleh pancindra ,representasi (al-khayyal) yang menyimpan segala apa yang
di terima indrabersama ,imajinasi (al-muthakayyilah) yang menyusun apa
yang di simpan dalam representasi.
3. Roh manusia yang
memiliki daya praktis al-‘amilah yang berhubungan dengan badan dan materi dan
teoritis (al-‘alimah) atau( al-nadzriyah)yang berhubungan dengan
hal-hal yang abstrak. Daya ini selanjutnya memiliki beberapa tingkatan yaitu; materil
(al-aql al-hayulani) yang baru mempunyai potensialitas untuk berfikir
dan belum di latih walaupun sedikit,akal actual (al-‘aql bi al-fi’li)
yang telah mulai di latih untuk berfikir hal-hal yang abstrak, aquired
intellect (al-‘aql al-mustafat) yang telah sanggup berfikir tentang
hal-hal yang abstrak dengan tak perlu lagi pada daya upaya.
Pembicaraan tentang roh
ini menimbulkan perdebatan juga di sekitar kebangkitan di hari
akhirat.Al-Ghazali misalnya menuduh bahwa kaum filosof menjadi kafir karena berpendapat
bahwa kebangkitan di akhirat itu bersifat rohani dan bukan bersifat jasmani.
Menghadapi tuduhan
tersebut ,Ibn Rusyd mengatakan bahwa Al-Gazali telah mengemukakabn hal-hal yang
berlawanan.di dalam Tahafut al-Falasifah,misalnya al-ghazali mengatakan
bahwa di kalangan orang islam telah ada yang mengatakan bahwa
pembangkitan itu akan terjadi hanya dengan bentuk rohani.keterangan ini
,menurut ibn rusyd ,bertentangan dengan pendapat al-ghazali sendiri dalam buku
tersebut.di dalam buku itu al-ghazali menyebut bahwa pembangkitan bagi kaum
sufi akan terjadi dalam bentuk rohani dan tidak dalam bentuk jasmani.oleh
karena itu tidak terdapat ijma’ para ulama tentang soal pembangkitan tentang
hari kiamat itu.dengan demikian kaum filosof yang berpendapat bahwa
pembangkitan jasmani tidak ada,tidaklah dapat di kafirkan.
Tetapi sunguhpun
demikian,Ibn rusyd menegaskan bahwa bagi orang awam,mengenai soal pembangkitan
jasmani itu sebaiknya di gambarkan dalam bentuk jasmani, dan tidak hanya dalam
bentuk rohani,karena pembangkitan dalam bentuk jasmani itu akan lebih mendorong
kaum awam untuk melakukan perbuatan yang baik dan menjauhiperbuatan yang buruk.
Bagaimana keadaan roh
setelah lepas dari badan, Allah SWT firmanNya dalam surat al fajr 27-30 artinya
“ wahai jiwa yang tenang kembalilah kepada tuhanmu, dengan merasa tenang
kepada tuhan dan tuhan merasa senang kepadanya,sebab itu masuklah dalam
hamba-hambaku dan masuklah kedalam sorga ku.
II. 3 ESKATOLOGI ISLAM
A.PENGERTIAN ESKATOLOGI ISLAM
Eskatologi
Islam adalah ilmu
yang mempelajari tentang kehidupan setelah mati dialam akhirat dan al-Qiyāmah "Pengadilan Terakhir".
Eskatologi sangat berhubungan dengan salah satu aqidah Islam, yaitu meyakini adanya hari akhir, kematian, kebangkitan (Yawmal-Qiyāmah), mahsyar, pengadilan akhir, surga,
neraka, dan keputusan seluruh nasib umat manusia dan lainnya.[1]
Umat muslim meyakini bahwa
kehancuran dunia terjadi dimana orang-orang beriman sudah tidak ada lagi dimuka
bumi, yang tersisa hanya orang-orang jahat yang kembali dalam kondisi zaman jahiliyah.[2][3] Kemudian
terjadinya hari kiamat tersebut dikatakan akan terjadi pada hari Jum'at.[4] Kiamat
dikatakan tidak akan terjadi sehingga tidak ada lagi manusia yang menyebut nama
Allah.[5]
Seperti agamaAbrahamik lainnya, Islam mengajarkan tentang
kebangkitan para makhluk yang telah mati, sebagai salah satu rencana penyelesaian
dari semua penciptaan Tuhan dan kekekalan dari roh-roh para makhluk. Bagi orang
yang beriman akan di hadiahkan oleh Allah sebuah Surga sementara bagi orang yang tidak beriman maka akan dihukum di masukan
kedalam Neraka.
B. FASE KEHIDUPAN MANUSIA DAN JIN
Dalam fase kehidupan, manusia dan
jin telah dan akan melewati beberapa alam kehidupan, kemudian di dalam alam
terakhir-lah yang dianggap sebagai kehidupan alam yang abadi (kekal). Menurut syariat Islam, alam
tersebut di antaranya adalah:
- Alam Ruh, alam
dimana sebelum jasad manusia dan jin diciptakan.
- Alam Rahim, alam kandungan ibu tempat menyempurnakan jasad
manusia dan penentuan kadar nasib kita didunia seperti
hidup, rezeki, kapan dan dimana kita meninggal.
- Alam Dunia, alam
tempat ujian bagi manusia, siapakah di antara mereka yang paling baik
amalannya.
- Alam Kubur, alam
tempat menyimpan amal manusia, di alam ini Allah menyediakan dua keadaan,
nikmat atau azab kubur.
- Alam Akhirat, alam
tempat pembalasan amal-amal seluruh makhluk-Nya, di alam ini Allah
menentukan keputusan dua tempat untuk manusia, apakah ia akan menghuni
surga atau menghuni neraka.
C.RAHASIA ALLAH
Tentang datangnya hari Kiamat,
menurut syariatIslam maka tidak ada seorang pun yang
mengetahui, baik malaikat, nabi, maupun rasul, masalah
ini adalah perkara yang ghaib dan hanya Allah sajalah yang mengetahuinya.
Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits Muhammad yang shahih. Allah
berfirman:
“
|
Mereka bertanya kepadamu tentang Kiamat: ‘Kapankah
terjadinya.’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu
adalah pada sisi Rabb-ku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu
kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk)
yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan
dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar
mengetahuinya. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu
adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Al-A’raaf:
187)
|
”
|
Juga dalam
firman-Nya:
“
|
Manusia bertanya kepadamu tentang hari Berbangkit.
Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Berbangkit itu hanya di
sisi Allah.’ Dan tahukah kamu wahai (Muhammad), boleh jadi hari Berbangkit
itu sudah dekat waktunya.” (Al-Ahzaab: 63)
|
”
|
Muhammad pernah ditanya oleh
Malaikat Jibril yang datang
dalam wujud seorang Arab Badui, kemudian Jibril bertanya tentang kapan akan
terjadinya hari kiamat, Jibril bertanya: "Kabarkanlah kepadaku, kapan
terjadi Kiamat?" Kemudian Muhammad menjawab: "Tidaklah orang yang
ditanya lebih mengetahui daripada orang yang bertanya."[6][7]
Meskipun waktu terjadinya hari
Kiamat tidak ada yang mengetahuinya, akan tetapi Allah memberitahukan kepada
Rasul-Nya tentang tanda-tanda Kiamat tersebut. Kemudian Muhammad menyampaikan
kepada ummatnya tentang tanda-tanda Kiamat. Para ulama membaginya menjadi dua:
- Tanda-tanda
kecil
- Tanda-tanda
besar.
Muhammad telah bersabda,” Hari
kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar,
sedikit saja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi
di merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak hasil perzinahan, orang kaya
diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli
mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq”.
Beberapa hadist lain juga
menjelaskan tentang datangnya hari kiamat ini, hari kiamat tidak akan terjadi
sebelum bangsaArab dipimpin
oleh seseorang dari keluarga Muhammad dan memiliki nama yang sama.[8]
Dikatakan pula dalam banyak
hadits-hadits, menunjukkan bahwa peradaban besar yang telah menciptakan
kekuatan dan senjata dahsyat akan hilang. Dugaan kuat adalah habisnya sumber
daya alam dan mereka akan saling bertempur dan hancur. Kemudian manusia akan
kembali seperti semula, berperang diatas kuda dengan menggunakan pedang, tombak, tameng, zirah dan sejenisnya.
D.TANDA-TANDA HARI PENGHAKIMAN
a. Pertanda kecil
Tanda kiamat kecil adalah tanda yang
datang sebelum kiamat dengan waktu yang relatif lama dan kejadiannya biasa,
seperti dicabutnya ilmu, dominannya kebodohan, minum khamr, berlomba-lomba
dalam membangun, dan lain-lain. Terkadang sebagiannya muncul menyertai tanda
kiamat besar atau bahkan sesudahnya.
Pertanda hari kiamat telah di
sampaikan oleh Muhammad sekitar 1400 tahun yang lalu,
dibawah adalah pertanda hari penghakiman yang dikutip dari HarunYahya dan lainnya, berdasarkan hadits shahih.
- Terbelahnya bulan pada
masa penyebaran Islam.[12][13][14]
- Penggembala
menjadi kaya.[18]
- BaitulMaqdis
dikuasai umat Islam.[21]
- Padang
gurun nan gersang di Arab menjadi hijau.
- Banyak
terjadi al Harj yaitu pembunuhan massal.[25]
- PerangDuniaI dan PerangDuniaII,
- PerangBosnia,
- PerangChezna,
- PerangArab-Israel,
- PerangIrak-Iran,
- PerangTeluk
(Irak-Amerika),
- PerangKorea,
- PerangVietnam.
- Penghancuran
kota-kota besar oleh tangan manusia (akibat perang) dan peristiwa alamiah
- Kemiskinan
akan bertambah dan tinginya biaya hidup
- Keuntungan
bagi kaum kaya tanpa ada sedikitpun keuntungan bagi kaum miskin,[26]
- Tidak
meratanya kesejahteraan dan kemakmuran,
- Kemiskinan
dan kelaparan di Afrika, Asia, AmerikaSelatan dan EropaTimur.
- Pengingkaran
terhadap agama
- Agama
sebagai simbol atau
tameng untuk kepentingan pribadi,
- Umat
Islam banyak yang pergi ke mesjid dan memperindahnya tetapi hatinya
kosong,[31][32]
- Umat
Islam banyak membaca AlQur'an tetapi tidak mengamalkannya
dengan benar dan menentang hadist dan sunnah,[33]
- Mempercayai
ramalan rasi bintang,[34]
- Mengingkari
qadar
(takdir atau ketetapan Allah).[35]
- Kehancuran
tatanan masyarakat/ Dominannya Fitnah.[36]
- Disia-siakannya amanat/ Segala
urusan ditangani oleh yang bukan ahlinya,[37]
- Menyebarnya riba dan harta
haram,[38][39]
- Meningkatnya perceraian,
- Banyak anak terlahir diluar nikah,
- Kecurangan/ Banyak polisi dan
pembela kezhaliman,[40]
- Suap menyuap hal yang biasa,
- Kebohongan merajalela,
- Ketergantungan pada obatbius dan minuman keras.[41]
- Ilmupengetahuan dan tekhnologi yang
berkembang pesat
- Penyanyi wanita dan alat-alat musik menjadi
populer[42] dan
musik dianggap hal biasa oleh umat Islam,[43][44]
- Orang berlomba-lomba membangun gedung-gedung
pencakar langit,[45]
- Umur manusia lebih panjang karena meningkatnya
sarana kesehatan,
- Penelitian genetika manusia,
- Segala sesuatu bisa dilakukan dalam waktu
singkat dan lebih baik,
- Orang bisa mendengarkan suaranya sendiri
(rekaman lagu),
- Teknologi komunikasi yang semua orang mengerti
dalam bahasa masing-masing berupa media cetak, radio, televisi dan internet.
b.Pertanda besar
Tanda kiamat besar adalah perkara
yang sangat besar yang muncul dimana kiamat sudah sangat dekat sekali,
kemunculannya tidak biasa terjadi dan mayoritas tanda-tandanya belum muncul,
seperti muncul Dajjal, Nabi Isa, Ya’juj dan Ma’juj, terbit matahari dari Barat,
dan lain-lain.
HudzaifahbinArsyadal-Ghifari berkata, sewaktu kami sedang berbincang, tiba-tiba
datang Nabi Muhammad kepada kami lalu bertanya, “Apakah yang kamu semua sedang
bincangkan.?” Lalu kami menjawab, “Kami sedang membincangkan tentang hari
Kiamat.” Muhammad bersabda: “Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum
kamu melihat sepuluh tanda.[46]
Kesepuluh tanda besar yang telah diucapkan oleh
Muhammad adalah sebagai berikut:
- Muncul
dukhan (asap) yang menutupi bumi selama 40 hari,[47]
- Muncul Dajal,
- Munculnya
DabbatulArd yaitu
monster melata dari perut bumi,[48]
- Matahari terbit dari sebelah barat,[49]
- Turunnya
Nabi Isa,
- Keluarnya
Ya’jujdanMa’juj,[50]
- Tiga gerhana terjadi di Timur, Barat dan JazirahArab,
- Keluarnya
api dari kota Yaman menghalau manusia ke tempat
pengiringan mereka yaitu Mahsyar.[51][52][53]
Kemudian tanda-tanda yang lainnya adalah sebagai
berikut:
- Hari
tidak akan berakhir sehingga bangsaArab akan dipimpin oleh seorang
dari keturunan Muhammad dengan nama yang sama persis yaitu, MuhammadbinAbdullah.[54]
- Muncul angin yang lebih lembut dari sutera dari Yaman,[55]
- Hilangnya
Islam, Al Qur'an dan musnahnya orang-orang shaleh,
- Manusia
kembali ke zaman jahiliah dan penyebahan berhala,[56]
- Penghancuran
Ka'bah oleh Dzus-Suwaiqatayn,[57]
c.Perbedaan antara pertanda
kiamat kecil dan besar
Perbedaan antara tanda-tanda kiamat
kecil dan kiamat besar adalah sebagai berikut:
- Tanda-tanda kiamat kecil secara umum datang lebih
dahulu dari tanda-tanda kiamat besar.
- Tanda-tanda kiamat kecil sebagiannya sudah
terjadi, sebagiannya sedang terjadi dan sebagiannya akan terjadi.
Sedangkan tanda-tanda kiamat besar belum terjadi.
- Tanda kiamat kecil bersifat biasa dan tanda kiamat
besar bersifat luar biasa.
- Tanda kiamat kecil berupa peringatan agar manusia
sadar dan bertaubat. Sedangkan kiamat besar jika sudah datang, maka
tertutup pintu taubat.
- Tanda-tanda kiamat besar jika muncul satu tanda,
maka akan diikuti tanda-tanda yang lainnya. Dan yang pertama muncul adalah
terbitnya matahari dari Barat.
E.PENIUPAN
SANGKAKALA
Ketika saatnya tiba yaitu pada hari kiamat, atas perintah Allah maka sangkakala akan ditiup oleh
Israfil dalam tiga kala[58], yaitu
tiupan:
Nafkhatul
Faza'
(Mengagetkan, menakutkan, menghancurkan),
Tiupan
dahsyat yang pertama akan menggemparkan seluruh makhluk hidup. Allah
memerintahkan Israfil memperpanjang tiupan itu tanpa berhenti. Maka
gunung-gunung akan bergerak seperti awan, lalu luluh-lantak. Bumi berguncang hebat, penghuninya bagaikan anai-anai
yang beterbangan, planet akan saling bertabrakan. Semua ciptaan-Nya di alam semesta hancur lebur.
Nafkhatus Sha'iq
(Mematikan),
Jibril, Mikail, Israfil dan Hamalatu'Arsy dimatikan oleh Allah. Malaikat terakhir yang
dimatikan oleh Allah ialah 'Izrail sang Malaikat Maut. Sejak itu tak ada lagi yang
hidup, kecuali Allah yang Maha Ahad, Maha Mengalahkan, Maha Sendiri, Tempat
bergantung semua makhluk, Tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dialah yang
Maha Awal dan Maha Akhir.
Nafkhatul Ba'ats/Qiyam (Menghidupkan kembali atau
membangkitkan)
Miliaran
manusia sejak Adam hingga manusia yang hidup terakhir kali saat alamsemesta dihancurkan, mereka menunggu
giliran diadili satu per satu di PadangMahsyar, tak ada naungan dan perlindungan
selain dari diri-Nya di hari itu. Menurut ajaran Islam lama waktu menunggu itu
50.000 tahun akhirat.
Jarak antara tiupan pertama dan selanjutnya dikatakan
sejarak empat puluh (tidak dijelaskan lebih rinci berupa sejumlah hari, bulan atau tahun).[59]
F.ALAM BAQA
Setelah kesemua alam semesta hancur dan makhluk mati,
kemudian Allah menghidupkan kembali para umatnya untuk dikumpulkan dan diadili.
Kesemua proses penciptaan sampai dengan penghancuran telah selesai, yang telah
di tulis kesemuanya dalam LauhMahfuzh.
Yawm
al-Qiyāmah
Yawm
al-Qiyāmah (Arab: يوم القيامة, Yawm al-Bats (يوم البث)) adalah "Hari Kebangkitan" seluruh makhluk dari
kematian, dalam keadaan telanjang dan tidak berkhitan menurut syariat Islam. Setelah kebangkitan selanjutnya
akan memasuki fase kehidupan di mahsyar.
Yawm al-Mahsyar
Yaum
al-Mahsyar (Arab:يومالمحشر, Yaumul Hasyir) adalah hari berkumpulnya
seluruh makhluk dari awal zaman hingga akhir zaman, yang telah dibangkitkan dari mati/ kuburnya, kemudian
akan dihimpun ke Mahsyar. Pada masa ini orang akan sibuk
dengan urusan masing-masing, menunggu keputusan yang seadil-adilnya. Masa
Peradlian ini disebut sebagai Yawm al-Hisab (Arab: يومالحسب) adalah perhitungan atau peradilan Tuhan yang sejati pada saat ini, segala
amal ibadah dan dosa yang diperbuat semasa hidup di dunia. Berdasarkan Al-Qur'an surah Az
Zumar, yang berbunyi:
“
|
”
|
Titian
Jahannam
Selanjutnya
akan diberangkatkan menuju jembatan yang menghubungkan Mahsyar dengan surga dan dibawah titian terdapat neraka. Bentuknya diyakini lebih kecil
dari rambut dan lebih tajam dari mata pedang, untuk menyortir yang berhak masuk
surga akan melewati jembatan tersebut dengan cepat atau lambat, sedangkan sebagian
lagi akan jatuh kedasar neraka. Pada tahapan penyortiran inilah akhir dari
perjalanan seorang makhluk, entah dia berada di surga atau neraka, kesemuanya
berdasarkan amal (perbuatan) semasa hidupnya didunia.
[1] Ali Muhammad.2001.Studi Ilmu Al Qur’an. Jakarta: pustaka setia
[2] Ibid.,
[3] Lihat LKS semester gasal Aliyah kelas x
[4] Ali Muhammad.2001.Studi Ilmu Al Qur’an. Jakarta: pustaka setia
[5] Hadits Riwayat Bukhori, Muslim, dan lainnya
[6]Mudzakir AS.2001. studi ilmu Qur’an. Bogor: Pustaka litera AntarNusa.
[7] Ali Muhammad.2001.Studi Ilmu Al Qur’an. Jakarta: pustaka setia
[11]Ayat ini diturunkan untuk membantah tuduhan-tuduhan orang-orang
musyrik yang mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu anak Allah.
(dalam Mahmud Syaltut. Akidah Wa Syariah)
[12] Baca iman pada enam unsur yang wajib diimani, Ghozali ahmad.
[13] Ibid.,
[16]Zainuddin.1991.ilmu
tauhid lengkap.Rineka Cipta :Solo
[18]Dimaksud dengan sujud di sini bukan menyembah, tetapi sebagai
penghormatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar