Jumat, 03 Mei 2013

REKRUTMEN SUMBER DAYA INSANI


BAB II
PEMBAHASAN

A.                 Rekrutmen
Rekrutmen adalah proses mencari dan menarik pelamar yang memenuhi syarat untuk mengisi jabatan atau posisi tertentu yang lowong, yang telah diidentifikasikan dalam perencanaan sumber daya manusia.[1]
Peran rekrutmen adalah menemukan sejumlah pelamar baru yang segera dapat ditarik bekerja ketika organisasi memerlukannya. Hasil dari proses rekrutmen adalah kumpulan pelamar yang telah memenuhi syarat sehingga siap untuk disaring melalui tahap seleksi. Aktivitas rekrutmen untuk mempengaruhi tiga hal, pertama jumlah SDI yang melamar, kedua jenis SDI yang melamar dan ketiga kemungkinan pelamar akan menerima posisi yang ditawarkan.
Rekrutmen bisa dilakukan secara internal dan eksternal. Rekrutmen internal adalah dimana calon pemangku jabatan dicari dari karyawan yang telah dimiliki perusahaan, sehingga beberapa langkah bisa disederhanakan atau dihilangkan, karena calon-calon memenuhi persyaratan sudah dikenal dan diketahui kemampuannya.
Rekrutmen eksternal berarti mencari calon karyawan dari luar perusahaan. Metode yang dilakukan dalam rekrutmen eksternal sangat bervariasi, bisa melalui iklan di media-cetak/ televisi/ radio, melalui agen/ konsultan, melalui teman, melalui organisasi profesi, dll.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah konsep adil yang harus dipertimbangkan dalam pengadaan SDI. Adil dalam rekrutmen berarti memberi peluang yang sama bagi setiap orang dan memberikan perlakuan yang sama kepada setiap pelamar.

B.                 Tujuan Rekrutmen[2]
Tujuan umum rekrutmen adalah menyediakan sekumpulan calon karyawan yang memenuhi syarat bagi perusahaan. Adapun tujuan lainnya:
1.      Untuk menentukan kebutuhan rekrutmen perusahaan di masa sekarang dan masa yang akan datang.
2.      Agar konsisten dengan strategi perusahaan.
3.      Untuk meningkatkan kumpulan calon karyawan yang memenuhi syarat seefisien mungkin.
4.      Untuk menndukung inisiatif perusahaan dalam mengelola tenaga kerja yang beragam
5.      Untuk membantu mengurangi  kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama bekerja.
6.      Untuk mengkoordinasikan upaya rekrutmen dengan program seleksi dan pelatihan.
7.      Untuk membantu meningkatkan keberhasilan proses seleksi dengan mengurangi calon karyawan yang sudah jelas tidak memenuhi syarat atau yang terlalu tinggi kualifikasinya.
8.      Untuk mengevaluasi keefektifan berbagai teknik dan sumber rekrutmen bagi semua jenis pelamar kerja.
C.                 Prinsip-prinsip rekrutmen[3]
1.      Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, sehingga sebelumnya perlu dilakukan:
a.       Analisis pekerjaan, yaitu pengumpulan, penilaian dan penyusunan informasi secara sistematis oleh job analyst mengenai tugas-tugas, tanggung jawab, kemampuan manusia dan standar kinerja yang berkaitan dengan suatu pekerjaan dalam perusahaan.
b.      Deskripsi pekerjaan, merupakan produk utama dari analisis pekerjaan yang menyajikan ringkasan pekerjaan yang telah diidentifikasikan secara tertulis. Spesifikasi pekerjaan, yaitu penjelasan tertulis mengenai pengetahuan, keterampilan, kemampuan, ciri dan karakteristik lain yang penting dimiliki oleh pemegang jabatan tertentu untuk mencapai efektivitas kinerja dari suatu pekerjaan.
2.      Jumlah karyawan yang dibutuhkan harus sesuai dengan jabatan yang tersedia, maka perlu dilakukan:
a.       Peramalan kebutuhan tenaga kerja
b.      Analisis terhadap kebutuhan tenaga kerja
3.      Analisis biaya-manfaat yang cermat
4.      Perencanaan dan keputusan-keputusan strategis tentang perekrutan
5.      Fleksibilitas
6.      Pertimbangan-pertimbangan hukum
D.                 Proses rekrutmen[4]
Proses rekrutmen dimulai saat organisasi merasakan kebutuhan tambahan karyawan baru, yang diperoleh dan disesuaikan dengan strategi perekrutan, sampai pada proses akhir menghasilkan kumpulan pelamar.
Proses rekrutmen terdiri atas:
1.      Penyusunan strategi untuk merekrut
Rekrutmen yang akan dilakukan diselaraskan dengan strategi perusahaan, serta rencana kegiatan yang diinginkan dan kebutuhan khusus yang ditentukan oleh perusahaan. Aktivitas rekrutmen diasanya ditangani oleh departemen SDM. Manajemen puncak dapat terlibat dalam penyusunan kebijakan umum rekrutmen, misalnya: penentuan di mana akan merekrut, berapa biaya dan tujuan perjanjian kerja. Departemen SDM merekomendasikan kebijakan kepada manajemen puncak; menyusun strategi dan prosedur pengiklanan, mengumpulkan informasi tentudari calon pelamar. Selain itu, juga bertanggung jawab dalam mengevaluasi proses rekrutmen untuk menentukan prosedur yang paling efektif.
Otoritas rekrutmen dimulai dengan adanya kebutuhan karyawan baru dan terbitnya surat permintaan pegawai, yang berisi informasi nama posisi pekerjaan, tanggal mulai bekerja, jadwal gajian dan ringkasan tugas pokok. Di dalamnya sudah ditentukan tipe pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh karyawan baru dan kualifikasi yang diperlukan agar dapat melaksanakan  pekerjaan dengan baik.
2.      Perencanaan rekrutmen
Proses ini bermula dari spesifikasi yang jelas dari kebutuhan karyawan (jumlah, kriteria keahlian, dan tingkat) dalam batasan waktu yang ditentukan. Tersedianya ramalan permintaan SDM yang telah dilakukan (hasil analis markov atau teknik delphi, serta teknik peramalan lainnya) dapat memberikan prediksi jumlah dan alternatif solusi permasalahan yang ada. Prosedur dasarnya adalah bahwa umumnya perusahaan dapat melihat apa yang telah terjadi dalam kelompok pekerjaan selama beberapa tahun silam yang berhubungan dengan pengangkatan baru, promosi dan transfer. Hal tersebut dapat memberikan indeks tentang apa yang diharapkan untuk terjadi pada tahun berikutnya. Perusahaan juga dapat memeriksa arus pelamar dan ketersediaan internal untuk menentukan jumlah posisi kosong yang diprediksi.
Selain itu, jumlah pelamar dapat ditentukan dengan menggunakan rasio yang menunjukkan hubungan relatif antara jumlah calon karyawan pada setiap tahap proses rekrutmen dengan jumlah orang yang bergerak ke tahap berikutnya.
Setelah diidentifikasikan jumlah yang dibutuhkan, maka disusun perencanaan tentang bagaimana cara merekrut, dari mana dan kapan harus melaksanakan rekrutmen. Berbagai cara mencari pelamar dapat dilakukan oleh perusahaan, umumnya menggunakan agen swasta dan memasang iklan surat kabar.
Keputusan rekrutmen strategis lainnya adalah tentang menetapkan di mana posisi pertama kali yang akan diduduki oleh karyawan baru dikaitkan dengan hirearki perusahaan. Sebagian perusahaan biasanya mempunyai dua posisi umum, yaitu entry level lapisan bawah organisasi, misal posisi produksi; dan posisi entry level kedua yaitu pada arus manajemen bawah, misal posisi penyelia tingkat satu atau dua. Jalur-jalur karir untuk setiap entry level perlu dipertimbangkan selama rekrutmen.
3.      Sumber-sumber rekrutmen
Terdapat dua sumber utama rekrtmen yang dapat digunakan, yaitu: internal dan eksternal.
4.      Penyaringan
Lamaran-lamaran yang masuk kemudian disaring untuk menyisihkan pelamar yang kurang pas dan mendapatkan kandidat yang benar-benar sesuai dan memenuhi syarat. Alasan-alasan diskualifikasi haruslah merupakan kualifikasi berbobot yang berkenaan dengan pekerjaan, misal tingkat pendidikan yang kurang memadai.
5.      Kumpulan pelamar
Akhirnya tersedialah beberapa calon karyawan baru yang siap diajukan dalam proses seleksi.
E.                  Interaksi rekrutmen dengan praktik manajemen sumber daya manusia[5]
Proses rekkrutmen juga berinteraksi dengan aktivitas-aktivitas sumber daya manusia lainnya, terutama evaluasi kinerja, kompensasi, pelatihan dan pengembangan dan hubungan karyawan.
F. Kendala Rekrutmen
  • Karekteristik organisasional. Karakteristik organisasional  mempengaruhi desain dan implementasi system rekrutmen
  • Citra organisasi pelamar kerja biasanya tidak berminat dalam mencari lapangan kerja didalam organisasi tertentu. Citra organisasi, dengan demikian,hendaknya dipertimbangkan pula sebagai kendala potensional. Sekiranya citra organisasi dianggap rendah, kemungkunan untuk memikat banyak pelamar akan berkurang
  • Kebijakan organisasional. Informasi analisis pekerjaan dan perencanaan kepegawaian mengarahkan perekrut dalam mengambil keputusan mengenai sumber dan saluran rekrutmen yang tepat serta mengevaluasi proses rekeutmen.
G.     Sumber dan metode yang digunakan dalam proses rekrutmen[6]
Terdapat sumber utama rekrutmen yang dapat digunakan, yaitu:
·        Internal, berasal dari karyawan yang ada di perusahaan sekarang
·        Eksternal, berasal dari luar perusahaan
1.                  Sumber internal
Dilakukan perusahaan melalui kebijakan dari dalam perusahaan berupa promosi, transfer, rotasi pekerjaan, dan pengaryaan kembali karyawan.
a.       Promosi, berupa naiknya posisi kedudukan karyawan dari sebelumnya. Promosi juga dapat memberikan motivasi pada karyawan dan memberu mereka alasan untuk bertahan diperusahaan.
b.      Transfer, berupa perpindahan posisi karyawan pada tingkat tanggung jawab dan wewenang yang sama. Transfer seringkali digunakan untuk mengembangkan karyawan yang memiliki wawasan perusahaan yang luas, yang memungkinkan untuk dapat dipromosikan di masa mendatang.
c.       Rotasi pekerjaan, berupa perputaran posisi karyawan yang dilakukan untuk sementara, dan memperkenalkan karyawan pada berbagai aspek kehidupan perusahaan.
d.      Pengaryaan dan pemanggilan kembali, berupa pemanggilan kembali mantan karyawan yang pernah bekerja di perusahaan.
Metode internal dapat dilakukan dengan cara:
·        Job posting (penawaran terbuka untuk suatu jabatan tertentu), yaitu memperlihatkan pada semua karyawan tentang terbukanya lowongan yang ada di perusahaan secara menyolok. Dapat berupa pemberitahuan pada papan pengumuman, pengumuman lisan, penelitian riwayat kerja karyawan, penelitia daftar promosi berdasarkan kinerja, melakukan pemeringkatan dari kegiatan penelitian, pengecekan daftar senioritas, dan melihat daftar yang dibuat menurut keterampilan pada sistem informasi sumber daya manusia perusahaan. Job posting berperan dalam:
a.       Menyediakan kesempatan bagi pertumbuhan dan perkembangan karyawan
b.      Menyediakan kesempatan yang sama bagi kemajuan setiap karyawan.
c.       Menciptakan keterbukaan yang lebih luas dalam perusahaan dengan mengumumkan kesempatan tersebut pada semua karyawan
d.      Meningkatkan pengetahuan karyawan akan tingkat gaji, uraian tugas, promosi umum dan prosedur transfer, dan apa saja yang bisa mengefektifkan kinerja.
·        Persediaan / daftar keterampilan (skill inventories), merupakan data persediaan keahlian dan keterampilan dari karyawan, yang berisi seluruh arsip dan informasi berkaitan dengan perkembangan dan meningkatnyapotensi karyawan dalam melakukan pekerjaan. Persediaan/ daftar keterampilan membantu memastikan keadilan karena memudahkan identifikasi dan pertimbangan para calon internal dengan bobot yang diperlukan untuk suatu jabatan.
·        Rekomendasi dari karyawan/referral, karyawan merekomendasikan pencari kerja kepada departemen SDM. Karyawan didorong untuk membantu perusahaan mendapatkan kandidat yang memenuhi kriteria dengan memberikan imbalan.
Metode ini mempunyai beberapa kelebihan: karyawan pemberi rekomendasi telah melakukan penyaringan pendahuluan, perusahaan memperoleh informasi lengkap dari pemberi rekomendasi, karyawan cenderung merekomendasikan teman yang mempunyai kesamaan kebiasaan dan sikap, serta pelamar dapat lebih dahulu mengetahui karakeristik perusahaan dari pemberi rekomendasi. Meski begitu, perusahaan harus yang mur berhati-hati terhadap permasalahan kecenderungan diskriminasi berdasarkan kesamaan agama, suku, ras, dll yang berlebihan dan tidak pada tempatnya.
2.      Sumber eksternal
Rekrutmen yang berasal dari luar perusahan, terdiri atas:
a.       Karyawan yang mencari pekerjaan baru untuk pertama kali
b.      Karyawan yang telah bekerja dan tidak puas dengan perusahaan sebelumnya.
c.       Pembajakan karyawan (raiding), yaitu dengan merebut tenaga kerja dari perusahaan lain.
d.      Karyawan yang pernah bekerja dan sekarang sedang menganggur.
Metode eksternal dapat dilakukan dengan cara:
·        Walk-in applicant, sejumlah pelamar mendatangi langsung bagian rekrutmnen di perusahaan untuk mencari kerja. Walk-in merupakan sumber yang murah dan kemungkinan mencapai jumlah yang sangat banyak, dan umumnya merupakan sumber yang baik untuk tenaga kerja  kasar, berkeahlian rendah dalam pasar tenaga kerja lokal.
·        Write-in, berupa surat-surat lamaran yang dikirimkan langsung ke perusahaan.
·        Iklan (surat kabar, majalah, televisi, radio, dan media lain). Iklan dapat digunakan untuk dua jenis penarikan, yaitu: pertama, wants ads, dengan cara menguraikan pekerjaan dan keuntungan, mengidentifikasikan perusahaan dan memberitahukan bagaimana cara melamar, yang kedua adalah meminta pelamar yang berminat untuk mengirimkan lamaran ke P.O. BOX, atau email perusahaan. Keterbatasan metode ini adalah perusahaan jadi kebanjiran surat lamaran, atau sebaliknya kekurangan pelamar untuk pekerjaan yang tidak menarik.
Pemasangan iklan sebaiknya memiliki beberapa atribut:
(1)   Headline yang memaksa orang untuk memperhatikan
(2)   Isi yang menarik
(3)   Informasi yang jelas
(4)   Desain dan tata huruf yang menarik
(5)   Mempunyai dampak positif bagi karyawan yang ada saat ini (misal, timbulnya kebanggaan terhadap perusahaan)
·        Agen-agen penempatan tenaga kerja, yaitu sebagai penyalur kebutuhan lowongan pekerjaan dan pencari kerja.
·        Lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan, yang menggunakan tenaga kerja khusus yang menghasilkan SDM yang berkualitas dan siap keja.
·        Organisasi-organisasi keahlian / profesi, yaitu berupa kumpulan tenaga-tenaga profesional, seperti insinyur, akuntan, konsultan, dll.
·        Serikat pekerja, biasanya serikat buruh memiliki data tentang daftar orang-orang yang memiliki keterampilan tertentu yang diandalkan.
·        Perguruan tinggi, rekrutmen dari perguruan tinggi bergengsi merupakan langkah perusahaan dalam mempertahankan citranya di mata masyarakat.
·        Open house, merupakan model penarikan yang relatif baru, yaitu dengan cara mengundang orang disekitar perusahaan untuk mengunjungi dan melihat fasilitas-fasilitas perusahaan, memperoleh penjelasan. Dengan cara ini, orang-orang diharapkan tertarik, khususnya ditunjukkan kepada karyawan dengan keterampilan langka yang ketersediaannya terbatas, misal perusahaan berteknologi tinggi.
·        Konsultan manajemen, bahwa perusahaan konsultan manajemen lebih terspesialisasi dibandingkan penempatan swasta. Konsultan manajemen lebih melakukan pendekatan aktif dan perburuan aktif kandidat tenaga profesional yang bekerja di perusahaan lain melalui telepon secara langsung, daripada penempatan swasta yang menggunakan iklan.
Walaupun biaya yang dikeluarkan untuk mempergunakan konsultan manajemen adalah tinggi, tetapi banyak perusahaan yang menggunakannya, dengan alasan:
(1)   Konsultan manajemen lebih piawai dalam mencari pelamar
(2)   Proses rekrutmen relatif cepat dilakukan oleh konsultan manajemen daripada perusahaan sendiri, karena konsultan manajemen mempunyai data dan arsip yang eksentif.
(3)   Konsultan manajemen dapat merahasiakan nama perusahaan sampai dilakukan keputusan akhir pengangkatan
kelebihan
kelemahan
Promosi  dari sumber internal

Memberikan motivasi yang lebih besar untuk kineja yang lebih  baik.
·          Memberikan pola pikir dan gagasan yang sempit
·          Menimbulkan perselisihan politis dan tekanan untuk bersaing
·          Membutuhkan progra pengembangan manajemen yang lebih baik.
·         Memberikan kesempatan promosi yang lebih besar pada karyawan yang ada sekarang.
·         Meningkatkan moral kerja karyawan dan loyalitas organisasional.
·         Memberikan kesempatan yang lebih baik untuk menilai kemampuan
·         Memungkinkan karyawan melaksanakan pekerjaan dengan waktu yang lebih  baik dan lebih singkat.
·         Tidak terlalu mahal
·         Sudah terbiasa dengan kondisi perusahaan.


Pengangkatan dari sumber eksternal
·       Memberikan ide dan pandangan baru
·       Memungkinkan karyawan untuk melakukan perubahan tanpa berkepentingan
·       Tidak banyak mengubah hirearki organisasional yang sekarang
·      Waktu yang hilang karena penyesuaian
·      Menghancurkan semangat karyawan yang ada untuk berjuang mendapat promosi
·      Tidak ada informasi yang bersedia mengenai kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi organisasi.

Pemilihan faktor internal dan eksternal tergantung beberapa faktor yang lain:
1.      Ketersediaan orang-orang yang berbobot dari kedua sumber
2.      Kondisi perekonomian
3.      Rencana-renvcana organisasi (bertumbuh, stabil, atau menurun)
4.      Biaya relatif
H.     Ukuran keberhasilan rekrutmen[7]
Ukuran keberhasilan dilihat dari:
1.      Banyaknya pelamar yang datang melamar
2.      Banyaknya pilihan-pilihan karyawan yang potensial
3.      Banyaknya penempatan karyawan yang berhasil
6.      Aternatif –alternatif untuk rekrutmen [8]
Perusahaan dapat mempertmbangkan dengan matang sebelum melakukan rekrutmen beberapa alternatif rekrutmen:
1.      Lembur, penggunaan waktu lembur (overtime) dapat dilakukan saat menghadapi fluktuasi dalam volume kerja. Pengusaha waktu lembur merupakan alternatif yang menarik, karena menggunakan karyawan-karyawan berpengalaman yang tidak membutuhkan lagi orientasi atau tambahan pelatihan. Lembur dapat membantu dua pihak sekaligus, perusahaan diuntungkan karena tidak mengeluarkan biaya untuk proses rekrutmen, seleksi serta pelatihan, dan karyawan mendapat upah/ pendapatan yang lebih tinggi.
Tetapi, banyak menejer percaya bahwa lembur menyebabkan perusahaan membayar lebih banyak dan menerima hasil pekerjaan yang lebih sedikit. Karyawan menjadi lelah dan tidak memiliki kemampuan kekuatan untuk bekerja normal, ketika ada lembur. Masalah potensial lainnya adalah pada saat karyawan sudah bisa menghitung kecepatan pekerjaan mereka sendiri, mereka dapat memastikan adanya kerja lembur dan penggunaan waktu lembur yang diperpanjang. Mereka yang sudah terbiasadengan tambahan pendapatan akibat bayaran kerja lembur, akan merasa kenaikan standar kehidupan mereka, sehingga saat kerja lembur tidak lagi dibutuhkan dan upah/ pendapatan mereka melorot, mereka menjadi tidak puas.
2.      Karyawan temporer
Perusahaan penyedia tenaga kerja temporer dapat membantu perusahaan dengan menangani kelebihan atau beban kerja khusus. Mereka menugaskan karyawan mereka sendiri untuk klien dan memenuhi semua kewajiban normal berkaitan dengan perusahaan. Biaya-biaya rekrutmen, ketidakhadiran, perputaran karyawan, dan tunjungan karyawan dapat dihindari. Karyawan temporer hanya tercantum dalam gaji selama masa kerja yang telah disepakati. Dahulu karyawan temporer ditujukan untuk posisi klerikal dengan semikeahlian yang membantu selama periode kerja pundak, tetapi dewasa ini, karyawan JIT (just in time)dapat dijumpai mengisi segala jenis pekerjaan dalam perusahaan, termasuk karyawan profesional, teknis dan posisi eksekutif yang lebih tinggi.
3.      Pekerja-pekerja sewaan (employee leasing), yang biasanya digunakan untuk kebutuhan SDM jangka pendek dan sementara. Perusahaan penyewaan karyawan memikul semua tanggung jawab administrasi karyawan. Dengan cara ini perusahaan tidak hanya mendapatkan karyawan yang terlatih, terpilih, baik, tetapi juga menghindarkan perusahaan dari kewajiban saat pensiun, asuransi dan kompensasi tambahan lainnya, serta aktivitas pengorganisasian serikat pekerja. Jenis pekerjaan sewaan umumnya bersifat musiman dan isidentil, dan banyak dijumpai pada bidang pekerjaan seperti jasa keamanan, riset, dll, yang luas lingkup usahanya masih kecil atau menengah.
4.      Pekerjaan yang dikontrakkan (outsorching)
Apabila perusahaan melakukan antisipasi terhadap peningkatan volume kerja, produk dan jasa panjang, perusahaan masih memungkinkan menghindari rekrutmen dengan melakukan pekerjaan yang dikontrakkan pada pihak lain. Pendekatan ini memiliki daya tarik tersendiri saat pihak yang dikontrak itu menunjukkan kecakapan yang tinggi dalam menghasilkan produk atau jasa tertentu, bahkan melebihi perusahaan itu sendiri. Dalam metode ini, perusahaan terhindar dari sejumlah kendali atas pekerjaan yang disubkontrakkan, namun jika kontraktornya dapat diandalkan dan menghasilkan pekerjaan yang  berkualitas tinggi pada biaya yang masuk akal, maka cara ini akan memberikan keuntungan. Bentuk pekerjaan subkontraktor ini menguntungkan perusahaan dan individu, karena perusahaan tidak harus memperlakukannya sebagai karyawan, sehingga menghemat tunjangan atau gaji, dan pada sisi individu dirasakan kesesuaian bagi orang yang lebih suka bekerja di rumah, tidak harus di kantor, misal pekerjaan pemrosesan klaim dan pengolah data. Contoh lain, banyak gedung perkantoran yang mensubkontraktorkan pekerjaan keberhasilan gedung pada perusahaan lain.




















BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Dalam menjaga eksistensi suatu organisasi diperlukan proses rekrutmen yang tepat dan memenuhi syarat. Berjalannya proses rekrutmen ditentukan oleh faktor dari dalam organisasi dan faktor dari luar (lingkungan) organisasi. Untuk itu diperlukan perhatian yang khusus dalam mengelola proses rekrutmen pada suatu organisasi. Dari mulai perencanaaan sampai dengan saat rekrutmen tersebut dijalankan.
B.     Saran-saran
Pada proses rekrutmen harus disesuaikan antara kemampuan pelamar kerja dan deskripsi pekerjaan yang ada. Agar nantinya tidak ada pekerjaan yang ditempati oleh orang yang tidak sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya. Hal ini perlu dilakukan agar organisasi yang menerima pelamar kerja dapat berjalan dengan baik.


[1] Meldona, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Malang, UIN-Malang PRESS, 2009), hal. 132
[2] Meldona, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Malang, UIN-Malang PRESS, 2009), hal. 133

[3] Ibid, hal. 134
[4] Meldona, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Malang, UIN-Malang PRESS, 2009), hal. 135
[5] Ibid, hal. 138
[6] Ibid, hal. 141
[7] Ibid, hal. 150
[8] Ibid, hal. 150

Tidak ada komentar:

Posting Komentar