Senin, 13 Februari 2012

PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA DAN PENGHUNINYA MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT DAN AL-QUR’AN

PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA DAN PENGHUNINYA MENURUT ILMU PENGETAHUAN BARAT DAN AL-QUR’AN
Ditujukan untuk memenuhi tugas matakuliah Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, dan Ilmu Budaya Dasar
Dosen Pembimbing : M. Zamroni, M. Pd. I
Disusun oleh :
1.    Syiful    ()
2.    Aprilia Damayanti (C74211155 )
3.    Diana Irma Safitri ( C74211157 )

FAKULTAS SYARIAH
JURUSAN EKONOMI SYARIAH (ES) E
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2011



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
    Sebagai manusia kita mempunyai salah satu sifat yaitu selalu ingin tahu tentang apa itu, bagaimanakah itu bisa terjadi, kapan itu terjadi, di manakah itu, dan sebagainya. Berdasarkan hal-hal tersebut, manusia juga mencari tahu dan meneliti bagaimana proses terjadinya alam semesta dan segala aspek di dalamnya.
    Alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak.
Dalam meneliti alam semesta dan segala aspek di dalamnya, terkadang manusia berpikir dengan logika, menurut pemikirannya sendiri, ada pula yang berdasarkan pengetahuan agama dalam hal ini agama Islam. Ada pemikiran yang berdasarkan Islam yang disebutkan dalam Al-Qur’an, tapi ada pula hasil penelitian yang sangat bertolak belakang dengan Islam atau yang disebutkan dalam Al-Qur’an.
    Teori-teori terbentuknya alam semesta banyak yang diungkapkan orang-orang Barat meskipun kita juga mengetahui dalam Al-Qur’an telah dijelaskan semua tentang bagaimana proses terbentuknya alam semesta. Oleh karena itu, kita perlu mengkaji perbedaan-perbedaan teori tersebut agar kita tidah salah kaprah dan meragukan kekuataan Allah SWT sebagai Maha Pencipta yang tiada tandingannya.
B.    Rumusan Masalah
1.    Bagiamanakah proses terbentuknya alam semesta dan penghuninya menurut ilmu pengetahuan barat?
2.    Bagaimanakah proses terbentuknya alam semeseta dan penghuninya menurut Al-Qur’an?




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Proses Terbentuknya Alam Semesta Perspektif Barat
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi. [Abdullah, Misbandono, Eny Rahma. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta, Bumi Aksara, 1996, hlm. 34]
Ilmu yang mempelajari proses terbentuknya alam semesta dan evolusinya dahulu disebut dengan kosmogomi. Dalam perkembangannya ilmu ini memepelajari tentang asal-usul dan evolusi alam semesta diperluas meliputi juga isi alam semesta dan organisasinya yang disebut dengan kosmologi. [ Trianto, M.Pd, Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat, Jakarta, Prestasi Pustaka Publisher, 2007, hlm 84]
a.    Proses Terbentuknya Alam Semesta
Setelah terjadinya ledakan (big Bang), terjadilah semacam bencana alam semesta (cosmic cataclysm). Alam semesta dipenuhi oleh bola-bola api yang sangat panas dan padat. Dari bola-bola api inilah kemudian terbentuk partikel-partikel dasar dan muatan-muatan energi, dari muatan-muatan energi ini kemudian terbentuk daya-daya kekuatan di alam semesta. Daya kekuatan alam yang diperkirakan pertama kali terbentuk adalah daya gravitasi, kemudian daya nuklir serta daya electromagnetis.
Partikel-partikel dasar yaitu elektron, photon, neutron dan lain-lain saling bertubrukan untuk kemudian membentuk proton dan neutron. Selama masa ini sebagian besar energi masih berbentuk radiasi (percikan-percikan cahaya dari bola-bola api).
Alam semesta terus mengembang dan perlahan-lahan mulai mendingin. Pada tahap ini, inti atom hidrogen, helium dan litium mulai membentuk. Tahap selanjutnya alam semesta mulai memasuki tahap suhu yang cukup dingin sehingga partikel-partikel elektron yang bermuatan negatif dapat berkait dan menyatu dengan inti-inti atom hidrogen dan helium yang bermuatan positif untuk kemudian membentuk atom-atom yang netral.
Karena alam semesta terus membesar, kepadatannya otomatis semakin berkurang dan suhunya juga semakin mendingin.
Proses pengembangan alam semesta terus berlanjut dengan tingkat kecepatan yang tinggi. Daya gravitasi mulai mempengaruhi tingkat kepadatan gas-gas yang terbentuk akibat Big Bang, sehingga menciptakan gumpalan-gumpalan awan gas. Saat gumpalan-gumpalan ini semakin memadat, inti gumpalan gas tersebut juga bertambah padat berlipat-lipat dengan suhu yang juga terus meningkat panas sampai akhirnya menyala sebagai bentuk awal sebuah bintang. Saat semua kantong-kantong gas mengalami proses serupa maka kelompok bintang-bintang muda ini membentuk menjadi sebuah gugusan bintang (galaksi). Seluruh proses di atas, dari Big Bang hingga terbentuknya planet, bintang serta galaksi berlangsung dalam kurun waktu milyaran tahun.Seperti halnya proses pembentukan bintang-bintang yang lain, bintang kita, yang kita kenal dengan nama Matahati (sun) juga terbentuk dari gumpalan atau kantong awan gas. Gumpalan awan gas yang berbentuk piringan yang sangat luas ini beterbangan berputar-putar. Bagian tengahnya mulai padat dan memanas untuk kemudian menyala menjadi bintang sementara materi sisa disekelilingnya saling bertumbukan, menyatu dan menggumpal membentuk planet-planet, bulan-bulan dan asteroid. Bumi yang merupakan bagian kecil dari material yang menggumpal ini menjadi planet ke tiga. Dengan suhunya yang relatif lebih dingin, memungkinkan terbentuknya atmosfer pendukung kehidupan.

b.    Teori Terbentuknya Alam Semesta
1.    Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta di manapun dan bilamana pun selalu sama. [Abdullah, Misbandono, Eny Rahma. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta, Bumi Aksara, 1996, hlm. 34] Dari kondisi ini timbullah anggapan, bahwa alam besarnya tak terhingga dan tak terbatas serta tak berubah keadaannya sejak waktu tak terhingga lamanya dan telah lampau dan sampai yang akan datang, yang disebut dengan model keadaan tetap. [Trianto, M.Pd, Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat, Jakarta, Prestasi Pustaka Publisher, 2007, hlm 85] Dan ada pula yang menyatakan bahwa alam semesta itu tidak berawal dan tidak berakhir. Ahli-ahli astronomi yang mendukung teori ini antara lain Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold. Namun, pada akhirnya ditemukan penemuan tentang radial galaksi sehingga teori ini tidak dapat diterima lagi karena penemuan tersebut menunjukkan bahwa alam semseta itu cenderung mengembang dan tetap.

2.    Teori Ledakan Besar ( Big Bang Theory)
Teori big-bang lahir dari pemikiran ahli astrofisika USA kelahiran Rusia George Gamow, dan rekannya Ralph Alper, Haus Bethe, dan Robert Herman akhir tahun 1940. [Ibid, hlm 87] Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar sekali dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu kemudian bergerak dan mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi ledakan. [Drs. H. A. Ahmadi, dkk. Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, PT Rineka Cipta, 1991, hlm. 45] Menurut teori ini, ada dua masa penting yang berlangsung selama sejarah awal alam semesta : [Trianto, M.Pd, Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat, Jakarta, Prestasi Pustaka Publisher, 2007, hlm 87]
•    Era radiasi dari saat alam semesta baru lahir sedetik sampai sejuta tahun kemudian
•    Era pendinginan dari alam semesta berumur sejuta tahun dan terus berlanjut selam gerak memuai alam semesta yang diikuti dengan alam senyap gema sisa dentuman besar. Sisa gema itu akan tertangkap dalam bentuk radiasi bersuhu 5 K < 0 C [273 K]
Tabel [Louis Leahy, Sains dan Agama dalam Konteks Zaman Ini, Yogyakarta, Kanisius, 1997, hlm53]
Waktu    Suhu    Transisi    Masa
15 milyar tahun        Saat ini  
12 milyar tahun        Kehidupan mikroskopis    Kehidupan
10 milyar tahun        Planet-planet terbentuk    Planet-planet
1 milyar tahun        Galaksi-galaksi terbentuk (juga unsur-unsur yang lebih berat)    Bintang-bintang
5 juta tahun    2,000    Atom-atom terbentuk    Atom-atom
3 menit    109    Nuklei terbentuk (hidrogen, helium)    Nuklei (plasma)
10-4 detik    1012    Quark hingga proton dan neutron    Proton-proton dan neutron-neutron
10-10 detik    1015    Daya-daya lemah dan elektromagnetik terpisah    Quark-quark
10-35 detik    1028    Daya-daya nuklir kuat terpisah    Elektro-lemah
10-43 detik    1032    Daya gravitasi terpisah    Grand Unified Theory
(0        Singularitas tak terbatas)    Supersimetri

3.    Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berlandaskan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu “masa ekspansi” dan “masa kontraksi”. Diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun. [Drs. H. A. Ahmadi, dkk. Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta, PT Rineka Cipta, 1991, hlm. 45] Dalam masa ekspansi terbentuk galaksi beserta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang akhirnya membentuk berbagai unsur lain yang kompleks. Pada masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuknya meredup sehingga unsur-unsur yang meneyusut menimbulkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. [Trianto, M.Pd, Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat, Jakarta, Prestasi Pustaka Publisher, 2007, hlm 88]


c.    Hipotesis Terjadinya Galaksi
Galaksi adalah kumpulan bintang yang jumlahnya milyaran dan terdapat di alam semesta. Kumpulan bintang-bintang dalam galaksi bentuknya meneyerupai lensa cembung yang pipih atau berbentuk cakram. [Tim Penyusun MKD, IAD-ISD-IBD, Surabaya, Sunan Ampel Press, 2011, hlm 26]
Menurut Flower, 12 ribu juta tahun yang lalu galaksi kita ini tidaklah seperti dalam keadaan seperti sekarang ini. Ia masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar sekali berada di ruang angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya beratnya  maka ia mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal; pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah bintang-bintang. Gumpalan kabut yang telah menjadi bintangnitupun secara perlahan mengadakan kontraksi. Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan panas radiasi dan bintang-bintang itupun makin turun temperaturnya. Setelah berpuluh ribu juta tahun ia mempunya bentuknya yang boleh dikatakan tetap seperti halnya matahari kita. [Abdullah, Misbandono, Eny Rahma. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta, Bumi Aksara, 1996, hlm. 36]
1.    Ciri-ciri galaksi
•    Galaksi mempunyai cahaya sendiri
•    Galaksi-galaksi lain terlihat di luar galaksi bima sakti
•    Galaksi itu mempunya bentuk tertentu
2.    Bentuk-bentuk Galaksi
•    Galaksi spiral, contoh galaksi Bima Saakti dan Galaksi M-31
•    Galaksi ellips
•    Galaksi tak beraturan
3.    Macam-macam Galaksi
•    Galaksi Bima Sakti
•    Galaksi Andromeda
•    Galaksi Magellan, dll.

d.    Tata Surya
Tata Surya merupakan salah satu sistem dalam jagat raya yang luas ini. Di dalam tata surya matahari merupakan pusat beredarnya benda-benda langit lainnya yang menjadi anggota tata surya. [Trianto, M.Pd, Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat, Jakarta, Prestasi Pustaka Publisher, 2007, hlm 99]
1.    Proses Terbentuknya Tata Surya
•    Teori Kabut Nebular
Hipotesis ini pertama kali dikemukakan oleh Laplace pada tahun 1796. Ia yakin bahwa sistem tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas atau kabut gas yang sangat panas. Pada proses kondensasi tersebut ada sebagian yang terpisah dan merupakan cincin yang mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari. [Abdullah, Misbandono, Eny Rahma. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta, Bumi Aksara, 1996, hlm. 37]
•    Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Menurut teori planet, matahari dulu, sebelum mempunyai planet-planet, ukurannya jauh lebih besar daripada matahari sekarang. Pada suatu waktu ada benda langit yang ukurannya besar bergerak melewati matahari dalam jarak yang cukup dekat. Akibatnya, sejumlah materi matahari yang berbentuk uap tertarik oleh benda langit tadi, dan terbentuklah tangan-tangan raksasa yang sangat besar menjulur ke luar dalam bentuk spiral. Tangan-tangan spiral ini makin lama makin panjang, dan akhirnya terputus dari matahari. Setelah putus, mereka terus berotasi hingga akhirnya terbentuklah planet-planet. [Trianto, M.Pd, Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat, Jakarta, Prestasi Pustaka Publisher, 2007, hlm 102]
•    Teori Tidal
Teori ini diungkapkan pertama kali oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1919. Menurut teori ini planet itu merupakan percikan dari matahari yaitu seperti percikan matahari yang sampai kini masih nampak ada. Percikan tersebut disebut “tidal”. Tidal yang besar kemudian akan menjadi planet itu disebabkan karena danya dua buah matahari yang bergerak salng mendekat, sehingga terbentuklah planmet-planet baru.
2.    Anggota Tata Surya
•    Matahari
Matahari merupakan pusat dari tata surya dan anggota tata surya yang paling besar. Pada pusat matahari, suhunya mencapai jutaan derajat celcius. Kulit matahari suhunya mencapai lebih dari 6000 C dan memancarkan hampir semua cahaya. [Tim Penyusun MKD, IAD-ISD-IBD, Surabaya, Sunan Ampel Press, 2011, hlm 26]
•    Planet-planet
    Merkurius
    Venus
    Bumi
    Mars
    Jupiter
    Saturnus
    Uranus
    Neptunus

e.    Evolusi Alam Semesta [http://indahranie.multiply.com/journal/item/9/PENCIPTAAN_ALAM_SEMESTA?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem]
Naluri manusia selalu ingin mengetahui asal usul sesuatu, termasuk asal-usul alam semesta. Berbagai hasil pengamatan dianalisis dengan dukungan teori-teori fisika untuk mengungkapkan asal-usul alam semesta. Teori yang kini diyakini bukti-buktinya menyatakan bahwa alam semesta ini bermula dari ledakan besar (Big Bang) sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu. Semua materi dan energi yang kini ada di alam terkumpul dalam satu titik tak berdimensi yang berkerapatan tak berhingga. Tetapi ini jangan dibayangkan seolah olah titik itu berada di suatu tempat di alam yang kita kenal sekarang ini. Yang benar, baik materi, energi, maupun ruang yang ditempatinya seluruhnya bervolume amat kecil, hanya satu titik tak berdimensi.
Tidak ada suatu titik pun di alam semesta yang dapat dianggap sebagai pusat ledakan. Dengan kata lain ledakan besar alam semesta tidak seperti ledakan bom yang meledak dari satu titik ke segenap penjuru. Hal ini karena pada hakekatnya seluruh alam turut serta dalam ledakan itu. Lebih tepatnya, seluruh alam semesta mengembang tiba tiba secara serentak. Ketika itulah mulainya terbentuk materi, ruang, dan waktu.
Materi alam semesta yang pertama terbentuk adalah hidrogen yang menjadi bahan dasar bintang dan galaksi generasi pertama. Dari reaksi fusi nuklir di dalam bintang terbentuklah unsur-unsur berat seperti karbon, oksigen, nitrogen, dan besi. Kandungan unsur-unsur berat dalam komposisi materi bintang merupakan salah satu "akte" lahir bintang. Bintang-bintang yang mengandung banyak unsur berat berarti bintang itu "generasi muda" yang memanfaatkan materi-materi sisa ledakan bintang-bintang tua. Materi pembentuk bumi pun diyakini berasal dari debu dan gas antar bintang yang berasal dari ledakan bintang di masa lalu. Jadi, seisi alam ini memang berasal dari satu kesatuan.
Bukti-bukti pengamatan menunjukkan bahwa alam semesta mengembang. Spektrum galaksi galaksi yang jauh sebagian besar menunjukkan bergeser ke arah merah yang dikenal sebagai red shift (panjang gelombangnya bertambah karena alam mengembang). Ini merupakan petunjuk bahwa galaksi galaksi itu saling menjauh. Sebenarnya yang terjadi adalah pengembangan ruang. Galaksi galaksi itu (dalam ukuran alam semesta hanya dianggap seperti partikel partikel) dapat dikatakan menempati kedudukan yang tetap dalam ruang, dan ruang itu sendiri yang sedang berekspansi. Kita tidak mengenal adanya ruang di luar alam ini. Oleh karenanya kita tidak bisa menanyakan ada apa di luar semesta ini.
Secara sederhana, keadaan awal alam semesta dan pengembangannya itu dapat diilustrasikan dengan pembuatan roti. Materi pembentuk roti itu semula terkumpul dalam gumpalan kecil. Kemudian mulai mengembang. Dengan kata lain "ruang" roti sedang mengembang. Butir butir partikel di dalam roti itu (analog dengan galaksi di alam semesta) saling menjauh sejalan dengan pengembangan roti itu (analog dengan alam).
Dalam ilustrasi tersebut, kita berada di salah satu partikel di dalam roti itu. Di luar roti, kita tidak mengenal adanya ruang lain, karena pengetahuan kita, yang berada di dalam roti itu, terbatas hanya pada ruang roti itu sendiri. Demikian pulalah, kita tidak mengenal alam fisik lain di luar dimensi "ruang waktu" yang kita kenal.
Bukti lain adanya pengembangan alam semesta di peroleh dari pengamatan radio astronomi. Radiasi yang terpancar pada saat awal pembentukan itu masih berupa cahaya. Namun karena alam semesta terus mengembang, panjang gelombang radiasi itu pun makin panjang, menjadi gelombang radio. Kini radiasi awal itu dikenal sebagai radiasi latar belakang kosmik (cosmic background radiation) yang dapat dideteksi dengan teleskop radio.

f.     Deskripsi dan Model Alam Semesta [http://santriuniversitas.blogspot.com/2010/11/pengertian-alam-semesta.html
Kesan umum luas dan megahnya alam semesta diperoleh penghuni Bumi dengan memandang langit malam yang cerah tanpa cahaya Bulan. Langit tampak penuh taburan bintang yang seolah tak terhitung jumlahnya. Struktur dan luas alam semesta sangat sukar dibayangkan manusia, dan progres persepsi dan rasionalitas manusia tentang itu memerlukan waktu berabad-abad.
Deskripsi pemandangan alam semesta pun beragam. Dulu alam semesta dimodelkan sebagai ruang berukuran jauh lebih kecil dari realitas seharusnya. Ukuran diameter Bumi (12.500 km) baru diketahui pada abad ke- 3 (oleh Eratosthenes), jarak ke Bulan (384.400 km) abad ke-16 ( Tycho Brahe, 1588), jarak ke Matahari (sekitar 150 juta km) abad ke-17 (Cassini, 1672), jarak bintang 61 Cygni abad ke-19 , jarak ke pusat Galaksi abad ke-20 (Shapley, 1918), jarak ke galaksi-luar (1929), Quasar dan Big Bang (1965). Perjalanan panjang ini terus berlanjut antargenerasi.
Benda langit yang terdekat dengan bumi adalah bulan. Gaya gravitasi bulan menggerakkan pasang surut air laut di bumi, tak henti-hentinya selama bermiliar tahun. Karena periode orbit dan rotasi Bulan sama, manusia di Bumi tak pernah bisa melihat salah satu sisi permukaan Bulan tanpa bantuan teknologi untuk mengorbit Bulan. Rahasia sisi Bulan lainnya, baru didapat dengan penerbangan Luna 3 pada tahun 1959.
Pada siang hari, pemandangan langit sebatas langit biru dan matahari atau bulan kesiangan; sedang di saat fajar dan senja, langit merah di kaki langit timur dan barat. Interaksi cahaya matahari dengan angkasa Bumi melukiskan suasana langit yang berwarna warni.
Matahari sendiri adalah satu di antara beragam bintang di Galaksi. Ada bintang yang lebih panas dari Matahari (suhu permukaan Matahari 5.800o K), seperti bintang panas (bisa mencapai 50.000oK) yang memancarkan lebih banyak cahaya ultraviolet-cahaya yang berbahaya bagi kehidupan. Ada bintang yang lebih dingin, lebih banyak memancarkan cahaya merah dan inframerah dibandingkan cahaya tampak yang banyak dipergunakan manusia.
Manusia bisa mencapai batas-batas pengetahuan alam semesta yang luas, mengenal ciptaan Allah yang tidak pernah dikenali di muka bumi seperti Black Hole, bintang Netron, Pulsar, bintang mati, ledakan bintang Nova atau Supernova, ledakan inti galaksi dan sebagainya. Akan tetapi, berbagai fenomena yang sangat dahsyat itu tak mungkin didekatkan dengan mahluk hidup yang rentan terhadap kerusakan. Walau demikian, ada jalan bagi yang ingin bersungguh-sungguh menekuninya.


B.    Proses Terbentuknya Alam Semesta Perspektif Al-Qur’an
Bagi orang Islam sumber ilmu yang paling unggul adalah Al-Qur’an. Walaupun Al-Qur’an bukan sebuah buku yang secara khusus mengkaji tentang alam semesta, tetapi terdapat banyak fakta yang mengkaji meneganai alam semeseta dan seisinya yang dapat menjadi pencetus aktivitas dan rujukan pengkajian. Al-Qur’an menggalakkan penganut Islam memahami ciptaan alam agar orang merasakan kebesaran Allah. Sebagaimana firman-Nya dalam sura Ali ‘Imran ayat 190 :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang adalah tanda-tanda bagi orang yang mempunyai pikiran.”
1.    Al-Qur’an dan Hakikat Penciptaan Alam Semesta
Pada dasarnya Islam memberikan landasan yang nyata dalam setiap bidang kehidupan. Tidak saja dalam masalah-masalah tauhid, ibadah, keimanan maupun sosial kemasyarakatan. Sekaligus mencakup di bidang eksakta yang ada kaitannya langsung dengan fenomena alam semesta. Dalam surat Fussilat ayat 53 Allah berfirman: [Trianto, M.Pd, WawasanIlmu Alamiha Dasar Perspektif Islam dan Barat, Jakarta, Prestasi Pustaka Publisher, 2007, hlm. 138]
    “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri. Sehingga jelaslah bagi mereka Al-Qur’an itu adalah benar...”

Didalam Al-qur’anbanyaksekaliilmupengetahuantentangseluruhpermasalahan yang akanmuncul di bumi yang memang Al-Qur’an iniwajibkitapelajaridanamalkan agar selamatduniaakhirat. Di dalam Al-Qur’an jugaditerangkanbagaimana proses penciptaanalamsemesta yang sekaranginimasihmenjadipetanyaanmanusia yang menjadikhalifah di bumiini. TerdapatpadasuratAnnaziatayat 27-33. Dan inilahartidanpenafsirandari isi ayat tersebut: [http://www.masbied.com/2011/01/29/hayya-binaa-nadrus/]
Annaziat ayat 27:
”Apakahkamulebihsulitpenciptaanyaataukahlangit? Allah telahmembinanya,”
Dalamayattersebutdimulailahmengenaimasa I penciptaanbumi.Pasamasa I inidijelaskanmengenaipenciptaaanlangit.Dalamilmutatasuryadikenaldenganistilah ”Teori Big Bang”. Teori Big Bang adalahsalahsatuteoriilmupengetahuan yang menjelaskanperkembangandanbentukawaldarialamsemesta.Teoriinimenyatakanbahwaalamsemestainiberasaldarikondisi super padatdanpanas, yang kemudianmengembangsekitar 13.700 jutatahunlalu.alamsemestapertama kali terbentukdariledakanbesar. Buktidariteoriiniialahgelombangmikrokosmik di angkasadanjugadarimeteorit.
Awandebu (dukhan) yang terbentukdariledakantersebut, terdiridarihidrogen.Hidrogenadalahunsurpertama yang terbentukketikadukhanberkondensasisambilberputardanmemadat.Bisadiaktakanawandanlangit yang kitalihatselamainiadalahbentukpertamadaripenciptaanbumidanalamsemesta.
Selanjutnya, anginbintangmenyemburdarikeduakutubdukhan, menyebardanmenghilangkandebu yang mengelilinginya.Sehingga, dukhan yang tersisaberupapiringan, yang kemudianmembentukgalaksi.Bintang-bintangdan gas terbentukdanmengisibagiandalamgalaksi, menghasilkanstrukturfilamen (lembaran) dan void (rongga).Jadi, alamsemesta yang kitakenalsekarangbagaikankapas, terdapatbagian yang kosongdanbagian yang terisi.
Annaziatayat28 :
”Diameninggikanbangunannyalalumenyempurnakannya,”
Ayatinimenerangkanmasa II daripenciptaanbumi. Dua kata kuncidalamayatiniadalah “meninggikandanmenyempurnakan”.Mengembang yang dimaksudadalah proses berkembangnyaseluruhgalaksi yang salingmenjauhantarsatusama lain. Dan langit-langitmenjadisemakinmeninggi.Mengembangnyaalamsemestasebenarnyaadalahkelanjutan big bang.
Sedangkankata ”menyempurnakan”, menunjukkanbahwaalaminitidaksertamertaterbentuk, melainkandalam proses yang terusberlangsung. Misalnyakelahirandankematianbintang yang terusterjadi.Alamsemestainidapatterusmengembang, ataukemungkinanlainnyaakanmengerut.
Annaziatayat29 :
”Dan Diamenjadikanmalamnyagelapgulita, danmenjadikansiangnyaterangbenderang”
Memasukimasa III, di sini yang dapatkitasaksikandalamkehidupansehari-hari. Allah SWT telahmembuatsiang-malamsecarabergantian.Allah menjadikanmalam yang gelapgulitadanmenjadikansiang yang terangbenderang.DapatdiartikandalamayatiniMataharisebagaisumbercahayadanbumiberputarmengelilinya.Karenaperputaranbumitersebutterjadilahsiangdanmalam.
Annaziatayat30 :
”Dan bumisesudahitudihamparkan-Nya”
Di masa IV inilahmulaibumiterbentuk. dimulaidenganpembentukansuperkontinen Pangaea di permukaanBumi.
Annaziatayat31 :
“Iamemancarkandaripadanyamataairnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya ”
Padaayatini, dijelaskanmengenaimasa V penciptaanbumiyaituevolusi air. Ketikabumiterbentuk air belumada. Air diperkirakanberasaldarikomet yang menumbukBumiketikaatmosferBumimasihsangat tipis. Unsurhidrogen yang dibawakometkemudianbereaksidenganunsur-unsur di Bumidanmembentukuap air.Uap air inikemudianturunsebagaihujan yang pertama.setelah air terbentuk, kehidupanpertamaberupatumbuhanberselsatu pun mulaimuncul di dalam air.
Annaziatayat32 :
“Dan gunung-gunungdipancangkan-Nyadenganteguh,”
Memasukimasa VI, ataumasaterakhir, bumimulaidiisidengangunung-gunung yang terbentuksetelahpenciptaandaratan, pembentukan air danmunculnyatumbuhanpertama. Gunung-gunungterbentukdariinteraksiantarlempengketikasuperkontinen Pangaea mulaiterpecah.Setelahterbentukgunung, makadiciptakanlahhewan-hewan, danmanusiahinggasekarangini.
DijelaskandalamAnnaziatayat33 :
”(semuaitu) untukkesenanganmudanuntukbinatang-binatangternakmu”.
Demikianisidari Al-Qur’an tentangpenciptaanalamsemesta, sungguhbessarkeagungan Allah SWT.Namuntidakhanyaitusajafirman-firman-Nyatentang proses penciptaanalamsemesta.
Hal ituterdapatdalam Al-Qur’an padasurat adz Dzariatayat 47 yang artinya :
“Langit kami bangundengankekuasaan (kami) dansesungguhnya kami benar-benarmeluaskannya”
Teori Ledakan Besar yang dikemukakan oleh Abee Lemaitre pada tahun 1920 secara prinsip sesuai dengan kenyataan mengenai kejadian bumi dan langit yang terdapat di dalam Al-Qur’an. Mungkin secara detailnya ada perbedaan antara para ahli sains, tetapi sebagai model utama berkenaan dengan kejadian langit dan bum, Al-Qur’an telah menjelaskannya dengan terang dan tepat. [Trianto, M.Pd, WawasanIlmu Alamiha Dasar Perspektif Islam dan Barat, Jakarta, Prestasi Pustaka Publisher, 2007, hlm. 140]




BAB III
KESIMPULAN

Dari penjelasan-penjelasan tentang teori-teori terbentuknya alam semesta baik dari perspektif ilmu pengetahuan Barat maupun dari Al-Qur’an kami dapat menyimpulkan beberapa hal pokok, yaitu sebagai berikut:
1.    Teori terbentuknya alam semesta menurut ilmu pengetahuan barat sangatlah bervariasi seperti teori kabut, awan debu, planetesimal, dan yang paling terkenal adalah teory yang dikemukakan olehGamo Alfhor dan Hermanyaitu teori Big Bang ( ledakan besar ) yang banyak diterima oleh kalangan masyarakat dunia.
2.    Proses terbentuknya alam semesta menurut Al-Qur’an telah dicantumkan dalam surat adz Dzariyat ayat 28-33 yang semuanya menjelaskan bagaimana proses alam semesta ini terbentuk, dan hampir mirip dengan teori Big Bang yang ternyata juga mengambil teori tersebut dari Al-Qur’an.




DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun MKD. Ilmu Alamiah Dasar-Ilmu Sosial Dasar-Ilmu Budaya Dasar.Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press. 2011
Trianto, M.Pd. Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. 2007
Abdullah, Misbandono, Eny Rahma. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta :Bumi Aksara. 1996
Drs. H. A. Ahmadi, dkk. Ilmu Alamiah Dasar.Jakarta: PT Rineka Cipta. 1991.
Leahy, Louis.Sains dan Agama dalam Konteks Zaman Ini. Yogyakarta: Kanisius. 1997
http://indahranie.multiply.com/journal/item/9/PENCIPTAAN_ALAM_SEMESTA?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://santriuniversitas.blogspot.com/2010/11/pengertian-alam-semesta.html
http://www.masbied.com/2011/01/29/hayya-binaa-nadrus/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar