Sabtu, 03 Mei 2014

Jilbabku, Kini Gaya Hidupku

Share aja sih, sapa tau ada yang tergerak hatinya. J
Hmm.. tau kan kalo aku sekarang pake hijab, sebenarnya aku baru fix berhijab terus ya baru-baru aja sih. Awal pertama berhijab itu pas aku kelas 2 SMA, itu pun pas cuma sekolah kalo keluar rumah, jalan sama temen, jarang banget pake kerudung. Masih pengen ngikutin fashion dan masih belum siap aja, soalnya shalat masih bolong-bolong dan tindakan masih sering salah. L
Tapi, setelah tau aku ketrima di IAIN yang sekarang jadi UIN Surabaya, aku mulai nyadar almamaterku itu berlandaskan Islam, dan aku juga harus “mengislamkan” penampilan dan kelakuanku. Awal-awal emang susah dan aku akui shalat juga masih bolong-bolong. Tapi lama-kelamaan udah terbiasa dan terus memperbaiki diri. Tapi ya namanya manusia ada pasang surutnya, dalam iman pun juga naik turun, pernah sempat keluar lepas jilbab, dan ini gak tau ya, mungkin Allah menegurku dengan cara-Nya, pas aku keluar rumah tanpa memakai jilbab sekali saja serasa ga nyaman, serasa di kepala ini ada yang hilang, dan merasa diriku ini telanjang, dan pandangan laki-laki kepadaku serasa kurang nyaman, astaghfirullah. Mungkin karena sudah kebiasaan memaki jilbab ke mana pun aku jadi ngerasa begitu, tapi cara Allah menegurku membuatku tak ingin melakukannya lagi. :’(
Sejak saat itu, aku terus memperbaiki diri. Dan meyadari bahwa jilbab itu bukan untuk orang yang siap secara iman, dan matang secara akhlak. Tapi jilbab itu lebih sebagai pengingat, ya sebagai penunjuk identitas, sebagai pembatas. Pengingat agar aku terus memperbaiki diri sesuai dengan jilbab, penunjuk identitasku sebagai muslimah, dan sebagai pembatas dari mata yang tak bias menjaga nafsu dan dari diri agar tak menjadi pengumbar nafsu.
Tapi, aku juga nyadar aku belum sempurna, dan aku ga akan pernah sempurna. Aku memang istiqomah berhijab sejak saat itu, tapi pakaianku masih belum baik. Ya masih ketat sana sini. Antara menutup atau membalut aurat masih kabur, masih suka berhijab mbulet-mbulet gajelas dan mentingin fashion. Tapi entah ada saja cara Allah mengingatkan hamba-Nya, aku sering merasa tidak nyaman dengan pakaian yang aku pakai, celana jeans ketat dan kaos ketat di atas (maaf) pantat, sampai aku tak sengaja membaca sebuah artikel tentang cara berhijab yang benar. Dan seketika itu aku nyadar, apa yang aku kenakan banyak sedikitnya belum benar. Hijab bukan fashion yang bias diotak-atik sesuai trend fashion, dan berhijab juga jangan sampai meperlihatkan lekuk tubuh.
Sejak saat itu pula, fase berhijabku berubah, aku memperbaikinya menjadi lebih baik. Ya walau belum bias “syar’I” tapi inshaAllah aku ingin menuju ke sana. J Sekarang aku lebih suka pakai rok, dan kalaupun memakai jeans aku memakai atasan yang di bawah (maaf) pantat. Tapi aku juga masih gamau ketinggalan fashion, masih suka mix and match, tapi lebih tau batasan.
Aku ga sempurna, dan memang tak akan sempurna. Aku juga belum berakhlak mulia, berlumuran dosa. Hanya saja masa depanku masih suci, oleh karenanya aku ingin lebih baik setiap waktu. Aku juga sering dihujat, mungkin karena dulunya aku “anak badung”. Tapi aku lebih mensyukuri, ternyata fase hidupku telah banyak berubah.

Aku ga menjudge, bahwa yang ga berhijab itu ga baik, dan yang berhijab itu baik. Bukan itu maksudku, hanya sekedar mengingatkan saja, hijab itu bukan untuk yang imannya kuat, yang akhlaknya sempurnya, tapi hijab itu untuk semua yang mengaku muslimah. Aku juga pernah kok ga berhijab. Sama saja, sekarang juga masih belajar. J Imanku pasang surut juga J Aku belum baik, tapi menjadi lebih baik itu hak semua orang. J Orang boleh kok bilang aku dulu gini, gini, dan gini, aku pun tidak bias merubah masa laluku, tapi aku masih punya kesempatan buat memperbaiki diri. Bukan untuk dilihat orang, tapi lebih kepada untuk aku sendiri. Aku juga share ini bukan untuk dianggap sok alim, aku Cuma share cerita aja. Allah yang berhak menghakimi aku kelak. J

1 komentar:

  1. As reported by Stanford Medical, It's really the SINGLE reason this country's women live 10 years longer and weigh an average of 42 lbs lighter than us.

    (By the way, it has NOTHING to do with genetics or some secret exercise and EVERYTHING about "HOW" they eat.)

    BTW, What I said is "HOW", not "WHAT"...

    TAP on this link to see if this short test can help you discover your true weight loss possibilities

    BalasHapus