Rabu, 01 Agustus 2012

Aku dan Mimpiku

Aku mungkin terlalu naif dan terlalu lemah.
Namun aku selalu merasa dan mensugesti diriku sendiri jika aku pasti mampu dan kuat.
Dari hal itu lah rasa optimis yang aku tanamkan dalam diriku yang mampu mebuatku berdiri dengan kepala tetap tegak hingga saat ini.



Aku tidak hebat. Sama sekali tidak.
Aku hanya selalu berusaha bangkit ketika aku jatuh.
Aku berusaha berdiri kembali ketika ada yang menjegal langkahku.

Aku sadari aku juga punya banyak keterbatasan.
Tak selamanya aku bisa.
Dari hal itu lah aku selalu berusaha untuk menancapkan kakiku lebih kuat lagi agar tak kembali jatuh.

Sudah tak terhitung lagi berapa kali aku menangis dan meronta kesakitan.
Tapi dari tangis itu lah yang membuat hatiku keras bagai baja.
Dari kesakitan itulah muncul kekuatan dalam diriku untuk tetap bertahan dengan kepala tegak.

Walau entah berapa kali sudah aku dihina, diinjak, bahkan diludahi.
Aku menyadari, mungkin aku pantas diperlakukan seperti itu.
Karena aku biasa saja, sangat biasa. Tak istimewa.

Tapi entah kenapa, aku semakin gila. Semakin ingin menang ketika diperlakukan seperti itu.
Seperti cambuk, hal itu memicu semangatku untuk maju.
Meskipun luka di sekujur tubuh bahkan menggerogoti hatiku, aku tetap percaya itu akan sembuh seiring dengan perjuanganku.

Dan kini.
Aku bisa berbangga, bisa tersenyum.
Namun aku belum menang, kurang beberapa langkah lagi aku meraih mimpiku.
Luka-luka itu telah mengering, dan aku hanya bisa tersenyum simpul ketika semua yang dulu meremehkanku kini hanya bisa terdiam melihatku begitu kuat.

Terima kasih untuk orang-orang yang memberikan luka padaku, karena tanpa kalian aku mungkin tak bisa berdiri setegak ini.
Akan aku buktikan pada dunia bahwa aku bukanlah rumput liar. Aku adalah ulat yang sedang berusaha dan pasti akan menjadi Kupu-kupu bersayap indah.

Bismillahirohmanirrohiim :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar