Sudah Terbiasa

Ya, Aku wanita. Aku butuh cinta. Tapi aku sepenuhnya menyadari kini tak ada cinta untukku dari seorang pasangan.


Aku sudah terbiasa, bahkan sangat terbiasa.
Ketika tak ada lagi kontak di hapeku aku tulis dengan sebutan sayang.
Aku sudah terbiasa, bahkan sangat terbiasa.
Ketika tak ada sms mesra di pagi hari untuk setidaknya menyemangatiku menyambut pagi. Ataupun menyanyakan aku sudah makan atau belum dengan panggilan mesra.
Aku sudah terbiasa, bahkan sangat terbiasa.
Ketika sudah tak ada lagi ucapan "Aku sayang kamu", "I love you", "Love you forever" dari orang terkasih.
Aku sudah terbiasa, bahkan sangat terbiasa.
Tak ada lagi seseorang spesial yang datang ke rumah entah itu pada hari Sabtu atau hari-hari lainnya hanya untuk sekedar bertemu dan tertawa bersama.
Aku sudah terbisa, bahkan sangat terbiasa.
Ketika tak ada lagi sosok yang memelukku ketika aku meneteskan air mata. Karena entah kenapa aku sudah tidak penah lagi meneteskan air mata.
Aku sudah terbiasa, bahkan sangat terbiasa.
Ketika sudah harus menjalani hari-hari tanpa ada yang mengajakku keluar, hanya untuk sekedar membeli bakso di dekat rumah, ataupun nonton, dan sebagianya.
Aku sudah terbiasa, bahkan sangat terbiasa.
Ketika hari-hariku terasa sepi.

Tapi, aku ingin merasakannya lagi. Entah kapan.
Aku akan menunggu sampai ia datang, agar aku tak lagi terbiasa dengan rutinitas hampa dan sepi seperti ini.
Aku butuh pelukan hangat, ucapan mesra, nasihat, masukan, semangat, dari seseorang yang aku cintai dan mencintaiku.

Aku akan setia menanti, walau sesungguhnya hati kecil ini sudah lelah dengan suasana ini.
Sudah sangat ingin merajut hari-hari indah untuk masa depan bersama.

Ya, semoga Tuhan mendengar doaku.
Amin.