Kamis, 01 Agustus 2013

LDR oh LDR

LDR, LDR, LDR. Ada yang menakutkan dalam kisah cinta itu. Kisah cinta yang terpisah oleh jarak, ruang, dan waktu. Dan LDR sulit untuk dijalani, susah dilalui, dan juga mempertahkannya butuh kekuatan. Ya entahlah kenapa LDR bisa menjadi momok yang begitu menyiksa bagi para pecinta. Termasuk aku. Begitu menyesakkan dada, ketika cintamu terhalang oleh lautan, dan membutuhkan ratusan bahkan jutaan hanya untuk bertemu. Tapi sebagai seseorang yang mencinta, aku tetap bertahan pada jalinan kisah ini.

Kata orang, LDR itu hubungan abeh. Gimana enggak, kunci utama dalam hubungan adalah saling percaya dan komunikasi. Jika komunikasi yang menurutku tidak perlu terlalu intens, tapi kalo komunikasi itu cuma diisi salah paham, itu pun berpengaruh. Komunikasi yang baik itu adalah komponen penting, namun akan sangat merugikan ketika komunikasi itu hanya diisi dengan pertengkaran yang tak jelas.

Pelaku LDR, juga butuh kesabaran ekstra, karena ini memang berdampak langsung pada rasa rindu yang menyesakkan dada pada setiap harinya. Engga cuma itu, sabar juga dibutuhkan ketika konflik terjadi. Karena apa, ketika pasangan bertengkar, mereka gabisa ketemu buat membahas masalah, mereka cuma bisa komunikasi tanpa tatap muka, dan itu merupakan kerugian. Karena percaya atau engga, ini yang aku rasakan selama ini. Ketika bertemu pasangan setelah sebelumnya bertengkar, semua rasa marah dan emosi itupun hilang ketika bisa menatap wajahnya.

Sebagai LDR's actor, aku mungkin kurang berpengalaman, dan ini hal sulit yang harus aku jalani. Terkadang ketakutan muncul sendiri di benak, dan itu menimbulkan kegilaan, yaitu galau tanpa batas. Aku mungkin bukan pasangan yang sempurna, tapi aku selama ini berusaha sabar, kunci LDR itu sabar :) Apapun yang terjadi, pikirkan dalam kepala dingin. Karena tanpa kita sadari LDR menjadikan kita berpikir lebih dewasa dan rasional. Ketika dia tidak ada kabar, hentikan pemikiran "apa mungkin dia sedang jalan sama yang lain?" hal itu cuma akan merusak pikiranmu, ketika kamu tahu hubunganmu LDR di awal, pasti kamu juga harus siap dengan segala konsekuensi, seperti dia tanpa kabar, dan tentu saja kita tidak bisa menemui dia kapan saja. Percayai bahwa dia yang di sana sedang sibuk, dan percayai dia bahwa dia tak akan mengkhianatimu.

LDR oh LDR, kamu begitu menyiksa, namun kamulah yang kini aku pilih. Aku menjalani ini dengan rasa bahagia karena aku memang mencintaimu sepenuhnya. Memang butuh waktu untuk bertemu, namun ketika cinta memang ada jarak, ruang, dan waktu tak akan berarti apa-apa bagiku. Kamulah yang aku pilih. Dan cuma kamu selamanya. My LDR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar